Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PARA petani di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, harus mulai mengatur strategi pola tanam menyusul prediksi bakal memasukinya musim kemarau. Artinya, para petani diimbau tak memaksakan menanam padi seandainya pasokan air diperkirakan bakal berkurang di saat memasuki masa-masa membutuhkan air dalam jumlah banyak.
Kepala Seksi Produksi Tanaman Padi Dinas Pertanian Perkebunan Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur, Fitri Aisyah, mengatakan strategi pola tanam merupakan upaya mengantisipasi kerugian rusaknya tanaman padi saat prediksi memasukinya musim kemarau nanti. Pasalnya, pasokan air bakal berkurang saat kemarau.
"Kami sudah mengimbau petani agar tidak memaksakan bertanam padi atau palawija di lahan kering dan juga tanam padi di lahan sawah apabila tidak menjamin kecukupan airnya," terang Fitri kepada mediaindonesia.com, Rabu (24/6).
Melalui petugas di lapangan, kata Fitri, DP3H Kabupaten Cianjur juga melakukan pendampingan dan penyuluhan mengenai cara memilih jenis varietas yang toleran terhadap kekeringan. Saat ini terus diinventarisasi daerah-daerah yang mengalami kekeringan dan petugas di lapangan secara rutin melaporkan perkembangannya.
"Kami juga mendorong percepatan realisasi program rehabilitasi jaringan irigasi perbaikan saluran primer dan sekunder serta gerakan perbaikan jaringan irigasi di tingkat usaha tani melaluk program padat karya," jelas Fitri.
Luasan lahan sawah di Kabupaten Cianjur sekitar 66.934 hektare. Selama masa tanam padi sawah dan bukan sawah periode Oktober 2019-Maret 2020, luas tanamnya terealisasi 92.354 hektare. Sementara produksi padi sawah dan padi bukan sawah selama periode Januari-Mei 2020 mencapai 544.825 ton. Rinciannya, pada Januari sebanyak 45.109 ton, Februari sebanyak 73.511 ton, Maret sebanyak 124.432 ton, April sebanyak 201.730 ton, dan Mei sebanyak 100.042 ton.
baca juga: Warga Flores Timur Diingatkan Cegah Karhutla
Kepala DP3H Kabupaten Cianjur, Mamad Nano, menambahkan potensi lahan kering di Kabupaten Cianjur masih cukup luas. Dari luas lahan sawah 66.934 hektare, yang selama ini teraliri jaringan irigasi dengan baik sekitar 45 ribu hektare.
"Kami sedang berupaya memperluas tanam pada areal kering. Mudah-mudahan tercapai seluas 7.000 hektare," terang Mamad.
Selama Juni 2020, kata Mamad, DP3H Kabupaten Cianjur menargetkan luas lahan tanam padi sekitar 15 ribu hektare. Mamad optimistis target tersebut bisa tercapai, khususnya di areal sawah yang teraliri jaringan air irigasi. (OL-3)
Pepeling merupakan inovasi yang dikonsep memudahkan dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat wajib pajak.
Dengan enam kursi di DPRD Cianjur, Wahyu bisa maju
Polres Cianjur menahan dua orang yang diduga menyalahgunakan elpiji subsidi 3 kilogram untuk meraup keuntungan pribadi.
Pasangan Herman-Ibang berpihak kepada para pedagang, terutama pengembangan berbagai infrastruktur di kawasan pasar.
Setahap demi setahap terus dilakukan pembangunan septic tank di lingkungan masyarakat
Hingga saat ini atau hampir 9 tahun berjalan, belum dilaporkan ada kasus rabies di Cianjur.
Musim kemarau yang panas tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada perangkat elektronik, terutama ponsel.
Hasil pendataan wilayah rawan potensi kekeringan menurut Mikron adalah Pangkalpinang, Kelurahan Bukit Merapin, Kelurahan Sriwijaya, Kelurahan Bukit Besar, Bukit Baru, Kelurahan Temberan.
Pembuatan sekat bakar penting dilakukan guna meminimalisir terjadinya kebakaran. Dengan adanya sekat bakar, saat terjadi kebakaran api tidak akan menjalar ke areal yang lebih luas.
Pengamatan cuaca pukul 05.30 WIB melihat adanya perubahan cuaca Rabu (31/7) ini, yakni potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian besar daerah daerah di kawasan pegunungan
Dia menambahkan sumber air bersih mulai berkurang dan muncul tenggelam. Warga juga harus berbagi air bersih dari mata air dengan warga dari desa lain, yakni Desa Cipelang.
ribuan hektare sawah yang terancam kekeringan tersebar hampir seluruh wilayah. Namun paling rawan berada di 49 desa dari 6 kecamatan meliputi Sindangkerta, Saguling, Cipongkor, Cipatat
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved