Takmir Masjid Al Aqsha Klaten Siap Masuki New Normal

TAKMIR Masjid Agung Al Aqsha Klaten, Jawa Tengah, siap menyambut new normal di tengah pandemi Covid-19.  Sementara itu, Kantor Kementerian Agama Klaten masih menunggu keputusan pemerintah pusat untuk tindak
lanjut pelaksanaan tatanan normal baru tersebut.

Ketua Takmir Masjid Agung Al Aqsha Klaten, Mustari, seusai rapat bersama takmir, MUI, dan ormas Islam di Kantor Kemenag Klaten, Jumat (29/5), menyatakan kesiapannya melaksanakan new normal dengan tetap mematuhi
protokol kesehatan yang diberlakukan pemerintah.

Rapat persiapan menyambut tata kehidupan normal baru tersebut, dihadiri Ketua DPRD Klaten Hamenang Wajar Ismoyo, Kapolres AKB Wiyono Eko Prasetyo, Dandim 0723 Klaten Letkol (Kav) Minarso, Kepala Kantor Kemenag Anif Solikhin, dan Kepala Bagian Kesra Setda Klaten Mudjab.

Untuk persiapan menuju new normal, lanjut Mustari, takmir Masjid Agung Al Aqsha akan segera menggelar rapat guna menentukan langkah-langkah yang terkait pengaturan pelaksanaan salat di masjid. Termasuk perangkat yang harus disiapkan di rumah ibadah itu, seperti alat kesehatan.

"Kalau masalah tempat, Insyaallah sudah siap. Shaf salat dan jarak juga tidak ada masalah. Nanti, jamaah akan kita batasi hanya jamaah sekeliling atau lokal, seperti arahan Kapolres. Hal itu bisa diterapkan dengan hanya membuka satu pintu masuk area masjid," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Klaten, Anif Solikhin, membenarkan takmir Masjid Agung Al Aqsha, termasuk Masjid Raya Klaten, baru akan mengadakan rapat persiapan merevitalisasi tempat ibadah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu protokol kesehatan.

"Nah, untuk itu takmir akan segera mengadakan rapat intern, termasuk kesiapan penerapan protokol kesehatan, guna pencegahan persebaran Covid-19. Jadi, kalau pemerintah telah membuka kegiatan ibadah di masjid seperti biasa, kita ya harus siap," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolres AKB Wiyono Eko Prasetyo mengatakan dalam tahapan normal baru di tengah pandemi Covid-19, saat ini, takmir masjid seyogianya membatasi jamaah hanya untuk lokal atau sekeliling tempat ibadah itu, guna mencegah penularan virus korona.

Selain itu, apabila pemerintah telah membuka masjid untuk salat berjamah, untuk pencegahan Covid-19, takmir perlu memasang spanduk atau banner imbauan kepada jamaah untuk menaati protokol kesehatan, dengan wajib pakai masker, membawa sajadah sendiri, dan jaga jarak.

Senada dikemukakan Dandim 0723 Klaten, Letkol (Kav) Minarso. Ia menambahkan, bahwa tatanan normal baru itu jangan disalahartikan kebebasan. Dalam tahap ini masyarakat harus tetap mematuhi protokol kesehatan untuk pencegahan dan pengendalian Covid-19. (OL-13)

Baca Juga: Sikapi New Normal Kadin dan Buruh Curhat ke Satgas Covid-19 DPR