Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PANDEMI Covid-19 tak menghalangi tekad petani di Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) untuk panen perdana seluas tiga hektar dipimpin Bupati Herwin Yatim di Sentral Sari, Kecamatan Toili.
"Panen padi akan terus berlangsung hingga akhir Mei mendatang. Petani Banggai tetap semangat meski di tengah pandemi Covid-19. Hal terpenting adalah patuhi Protokol Kesehatan," kata Bupati Herwin Yatim yang didampingi para pejabat dari musyawarah pimpinan kabupaten (Muspika) Banggai dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (29/4).
Penyuluh pusat di Kementerian Pertanian RI, Inang Sariyati selaku pendamping kegiatan penyuluhan pertanian Sulteng menyatakan seruan tersebut, sejalan instruksi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
"Petani dan penyuluh dan pemangku kepentingan selama berada di lapangan wajib mengenakan masker, jaga jarak, hindari kerumunan dan sering cuci tangan pakai sabun untuk menangkal Corona," kata Mentan Syahrul seperti dikutip Inang Sariyati.
Koordinator BPP Toili, Albin mengatakan bahwa panen di Sentral Sari dilakukan kelompok tani [Poktan] Sumber Tani seluas tiga hektar dari potensi panen 25 hektar. Varietas yang dipanen adalah Ciherang sekitar tujuh ton per hektar. Sementara harga beras di pasaran lokal Rp11.000 per kg sedangkan di penggilingan dihargai maksimal Rp9.000 per kg.
Menurutnya luas panen di seluruh Kecamatan Toili saat ini sekitar 120 hektar tersebar di Desa Mansahang, Rusa Kencana, Cendana Pura dan Saribuana, dengan produktifitas rata-rata enam ton per hektar.
Kepala BPPSDMP Kementan Prof Dedi Nursyamsi mengapresiasi dukungan penyuluh pertanian yang setia mendampingi petani di lapangan.
"Panen padi sangat krusial untuk membuktikan bahwa pertanian Indonesia tetap produktif. Pangan berperan penting untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia sekaligus menjaga stabilitas nasional di tengah krisis Covid-19," kata Prof Dedi Nursyamsi. (OL-13)
Baca Juga : Dampak Korona, PT Pelni Diprediksi Rugian Rp862 Miliar
Baca Juga: Covid hingga Lockdown Jadi Nama Bayi di Tengah Pandemi
Berdasarkan pedoman yang ada, covid-19 baru dianggap sebagai ancaman jika jumlah atlet yang tertular mencapai 5% dari total seluruh atlet dalam periode tujuh hari.
Sebanyak enam atlet dinyatakan positif Covid-19 dalam waktu kurang dari satu minggu penyelenggaraan Olimpiade Paris 2024.
Lima dari enam atlet di Olimpiade Paris 2024 yang dinyatakan positif covid-19 merupakan atlet polo air Australia, dan satu merupakan atlet renang Inggris.
Kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian itu lantas berdampak krisis di berbagai negara.
Sejulah atlet yang berkompetisi di Olimpiade Paris 2024 terjangkit Covid-19. Terbaru, perenang Inggris Adam Peaty dinyatakan positif setelah lima atlet polo air Australia.
Menurut WHO, model kerja dari rumah dapat menciptakan kondisi berbahaya, yakni berdampak buruk bagi kesehatan karyawan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved