Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DOKTER spesialis anak Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, Fita Wirastuti mengingatkan, vaksinasi dan imunisasi harus tetap berjalan walaupun berada di tengah pandemik covid-19.
"Imunisasi dasar wajib tetap dikerjakan. Misal, kondisinya memang tidak memungkinkan boleh ditunda maksimal 1 bulan,tapi sekali lagi sebisa mungkin dilakukan sesuai jadwal," kata Fita dalam keterangan tertulis, Rabu (29/4).
Vaksinasi dan imunisasi sangat penting karena merupakan salah satu upaya untuk melindungi diri dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Prinsip kerja vaksin adalah memicu pertahanan tubuh dengan cara memaparkan bakteri atau virus yang sudah dilemahkan, agar sistem pertahanan tubuh membentuk proteksi atau antibodi.
Fita menjelaskan, pemberian vaksin dilakukan secara spesifik untuk mengatasi penyakit tertentu. Melalui vaksin, risiko infeksi berbagai penyakit berbahaya dan mematikan diharapkan bisa ditekan. Beberapa penyakit yang bisa diatasi dengan vaksin, antara lain TBC, difteri pertusis, polio, campak, rubela, cacar air, pnumonia oleh HIB dan pneumokokus, hepatitis A, hepatitis B, tifoid, serta meningitis.
"Vaksinasi ini wajib diberikan untuk melindungi diri dan orang lain," lanjut dia.
Cakupan imunisasi yang tinggi, lebih dari 90%, dapat membentuk kekebalan komunitas (herd immunity). Namun, apabila cakupan imunisasi rendah atau di bawah 90%, kekebalan kelompok yang bisa memberikan perlindungan bagi banyak orang akan sulit terbentuk.Kendati vaksin wajib diberikan bagi setiap orang, ada beberapa kelompok orang yang memang tidak bisa divaksinasi. Salah satunya adalah mereka yang mengalami alergi saat divaksinasi.
Di tengah pandemik covid,-19, masyarakat pun tidak perlu khawatir pergi ke rumah sakit untuk imunisasi ataupun vaksin. Ada cara yang bisa dilakukan untuk menghindari penularan virus korona. Misalnya, para orang tua dapat terlebih dahulu membuat perjanjian dengan rumah sakit agar bisa memotong waktu tunggu saat di rumah sakit.
baca juga: Selundupkan Narkoba, Pegawai Lapas Perempuan Kerobokan Ditangkap
Fita menambahkan pihak rumah sakit telah membuat alur yang aman bagi masyarakat yang hendak imunisasi, berobat, ataupun yang mengantar pasien. Pihak rumah sakit telah melakukan pemisahan ruangan bagi para pengunjung dengan pasien, termasuk yang akan menggunakan layanan imunisasi. (OL-3)
Rabies berbeda dari banyak infeksi lain, sebab menurut WHO perkembangan penyakit klinis rabies dapat dicegah melalui imunisasi tepat waktu bahkan setelah terpapar agen penular.
SAAT ini tak sedikit masyarakat yang masih merasa ragu untuk membawa anaknya mendapatkan vaksin polio. Salah satunya karena masih maraknya mitos-mitos seputar vaksin polio untuk anak.
Anak berkebutuhan khusus harus terpenuhi kebutuhan dasarnya, termasuk imunisasi.
Saat ini, pelaksanaan imunisasi dosis pertama sedang berlangsung di seluruh wilayah Kalsel sejak 23 hingga 26 Juli 2024.
Mengatasi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio yang masih melanda beberapa wilayah di Indonesia, Kementerian Kesehatan menggelar Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahap kedua di 27 provinsi.
Imunisasi polio aman untuk diberikan kepada anak berkebutuhan khusus, termasuk yang mengalami gangguan perilaku seperti autisme.
Saat pandemi, KAI Commuter mencatatkan jumlah volume penumpang yang turun drastis.
erkembangan teknologi yang sangat pesat, berimbas pada semua sektor. Dengan penerapan teknologi yang semakin menjadi daya tarik dalam memasarkan properti.
Jika terjadi pandemi terjadi atau wabah besar di suatu negara maka pemerintah negara tersebut harus menyerahkan patogen yang menjadi penyebab pandemi ke WHO.
Akses patogen dibutuhkan sebagai kesiapsiagaan dan respons terhadap pandemi.
Pandemi menyadarkan kita bahwa tantangan kesehatan sangat kompleks serta memerlukan solusi inovatif dan kolaboratif berbasis teknologi.
Keadilan atau equity awalnya dinarasikan sebagai jantung dalam proposal perjanjian ini, lalu dijalankan menjadi tidak berarti apa-apa dan sekedar klise.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved