Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pemerintah Pastikan Ketahanan Air

Bagus Suryo
05/9/2019 07:30
Pemerintah Pastikan Ketahanan Air
Staf Khusus Presiden Bidang Perekonomian Ahmad Erani Yustika.(MI/PERMANA)

KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memastikan potensi sumber daya air di Kalimantan Timur mencapai 14 meter kubik per detik. Debit air sebanyak itu mencukupi sebagai syarat ibu kota negara.

"Potensi ada dua bendungan cukup besar dari sumber tiga sungai, mencapai 14 meter kubik per detik. Potensi itu cukup dengan proyeksi penduduk Kalimantan Timur sebanyak 3 juta sampai 4 juta jiwa," ungkap Direktur Bina Penatagunaan Sumber Daya Air, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU-Pera Fauzi Idris dalam diskusi tentang tata kelola air di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, kemarin.

Ia menjelaskan pemerintah secara bertahap menyiapkan infrastruktur bendungan mulai 2019 dan pembangunan diperkirakan selesai di 2024. Namun, melihat kondisi daerah, bangunan bendungan tidak bisa dibuat lebih tinggi lagi sehingga dibutuhkan teknologi gravitasi atau pompa untuk menambah pasokan air baku.

Sejauh ini pemerintah sudah memikirkan tata kelola air baku dan air bersih di seluruh Kalimantan, termasuk membagi zonasi yang boleh dan tidak boleh diubah, diganggu, atau dibatalkan.

Di sisi lain, Staf Khusus Presiden Bidang Perekonomian Ahmad Erani Yustika menyebut pemindahan ibu kota negara diharapkan bisa menumbuhkan kegiatan ekonomi baru yang merata di seluruh Kalimantan.

"Nantinya kawasan dibagi sistem zonasi, termasuk kawasan industri yang hanya boleh di klaster empat. Akan ada insentif karena ada pergeseran orang dan sumber daya," kata Erani.

Direktur Utama Perum Jasa Tirta I, Raymond Valiant Ruritan, menyebut pihaknya siap ditugaskan mengelola sumber daya air bagi kebutuhan ibu kota baru.

Secara terpisah, Kepala Badan Litbang Kementerian ESDM Dadan Kusdiana memprediksi kebutuhan energi listrik untuk ibu kota baru mencapai 2,5 gigavolt. Kebutuhan itu akan dipenuhi melalui energi-energi terbarukan.

"Bioenergi dan biomassa bisa menjadi potensi. Lalu ada potensi angin," ujarnya.

Terkait dengan ibu kota baru, pertahanan laut di Balikpapan juga direncanakan dinaikkan statusnya dari Mako Lanal menjadi Pangkalan TNI-AL tipe A. (BN/CS/RD/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya