Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
MESKI sudah mulai berkurang, titik api masih terlihat di puncak Gunung Ciremai, Jawa Barat. Pemadaman api dilakukan dari udara maupun dari darat.
Humas Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC), Agus Yudantara, menjelaskan, berdasarkan citra satelit Lapan, dalam 24 jam terakhir tersisa 4 titik api (hotspot) di Gunung Ciremai.
"3 hotspot berada di wilayah Majalengka dan 1 hotspot ada di wilayah Kuningan," ungkap Agus di Cirebon, Minggu (11/8).
Untuk api yang ada di wilayah Kuningan, menurut Agus, sudah bisa dikendalikan. Keempat hotspot tersebut merupakan bara api yang masih menyala pada tangkai, dahan, dan batang pohon. Namun, ia menambahkan, saat ini di sekeliling bara api sudah dilokalisir dengan sekat bakar.
Menurunnya titik api disebabkan pemadaman yang dilakukan baik dari udara maupun darat. Satu unit helikopter pembawa air 1.000 liter bolak balik dari selatan ke utara Gunung Ciremai. Helikopter yang beroperasi di wilayah Kuningan tersebut mengambil air dari Waduk Darma.
Baca juga: Harimau yang Terjabak di Ladang Minyak Chevron sudah Pergi
Selain itu, satu unit helikopter juga dioperasikan untuk memadamkan api yang berada di wilayah Kabupaten Majalengka.
Seperti diberitakan sebelumnya, kebakaran hutan terjadi di wilayah hutan TNGC pada Rabu (7/8). Kebakaran terjadi di Blok Gua Walet pada ketinggian 2.950 meter di atas permukaan laut (mdpl), yang berjarak sekitar 0,3 kilometer dari puncak Gunung Ciremai.
Berdasarkan informasi dari Balai TNGC, vegetasi yang telah terbakar di antaranya tumbuhan Edelweis (Anaphalis Javanica), Cantigi (Vaccinium varingifolium), Pelending (Leguminosae), tumbuhan perdu, dan semak belukar.
Sebagai dampak dari kebakaran tersebut, BTNGC telah mengeluarkan Pengumuman Nomor: PG.18/T.33/TU/KSA/8/2019 tentang Penutupan Jalur Pendakian Taman Nasional Gunung Ciremai di semua jalur pendakian. Yakni, jalur Apuy (Majalengka), Palutungan (Kuningan), Linggajati (Kuningan), dan Linggasana (Kuningan). (OL-1)
Pembuatan sekat bakar penting dilakukan guna meminimalisir terjadinya kebakaran. Dengan adanya sekat bakar, saat terjadi kebakaran api tidak akan menjalar ke areal yang lebih luas.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta sejumlah wilayah untuk mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada Juli, Agustus, hingga September 2024 mendatang.
BNPB meminta pemerintah daerah dan masyarakat mengantisipasi kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah pegunungan dan tempat pemrosesan akhir (TPA).
BELASAN titik panas atau hotspot, yang diduga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terdeteksi satelit berada di Provinsi Bangka Belitung (Babel).
Kebakaran hutan besar yang cepat merambat telah menghancurkan hingga setengah dari kota bersejarah Jasper di Kanada.
INDONESIA merupakan negara yang dikepung dengan berbagai potensi bencana alam, mulai dari bencana hidrometeorologi hingga meteorologi.
Gelaran Indofest 2024 kembali dibuka. Dalam ajang pameran outdoor terbesar di Indonesia, Eiger Adventure adakan promo buy one get one dan diskon hingga 50%.
Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami enam kali erupsi pada Kamis (4/7) pagi, tepatnya sejak pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.
PENELITI OceanX bersama Kemenko Marves dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil menemukan rangkaian gunung di dasar laut perairan Indonesia.
Beberapa gunung tersebut diantaranya ada di wilayah Bogor, Cianjur dan Garut. Dari puluhan gunung di Jawa Barat juga beberapa diantaranya cocok untuk didaki pemula.
Berada di perbatasan antara purworejo dan Magelang, Desa Benowo menyimpan potensi wisata yang sangat sayang untuk dilewatkan.
Gunung Semeru kembali erupsi dengan melontarkan abu vulkanik setinggi 800 meter di atas puncak pada Senin (20/5). Status gunung tersebut masih level III.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved