Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Bau Belerang Menyengat Pascaerupsi Tangkuban Parahu

Antara
03/8/2019 19:05
Bau Belerang Menyengat Pascaerupsi Tangkuban Parahu
Pedagang membersihkan atap kiosnya dari debu vulkanik pascaerupsi Gunung Tangkuban Parahu(ANTARA)

SEPEKAN lebih warga permukiman kebun teh Sukawana, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, menghirup aroma belerang pascaerupsi Gunung Tangkuban Parahu.

Ketua RW 12 Desa Karyawangi (kebun teh Sukawana), Dayat, 37, menuturkan aroma bau belerang timbul dengan tidak menentu. Menurut dia aroma bau belerang timbul seiring adanya aktivitas vulkanik di Tangkuban Parahu.

"Kadang-kadang dari pagi sampai sore juga bau, tergantung itu (erupsi)," kata Dayat saat ditemui di gerbang pos penjagaan kebun
teh Sukawana, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (3/8).

Saat erupsi Gunung Tangkuban Parahu pertama pada Jumat (26/7), dia menuturkan abu vulkanik sempat turun di permukiman tersebut. Saat itu, kata dia, ketebalan abu vulkanik mencapai setengah sentimeter.

Selain itu, aroma belerang saat erupsi pertama, menurut dia, adalah yang paling menyengat. Sebelumnya, kata dia, aroma belerang memang suka tercium saat ada aktivitas vulkanik.


Baca juga: Korban Meninggal Bertambah jadi Lima Orang


"Saya juga yang sudah tinggal di sini lama, yang sekarang itu yang paling parah, bau nya paling terasa," kata dia.

Sejauh ini, menurut dia, belum ada warga yang mengalami sesak napas akibat peristiwa fenomena alam tersebut. Namun, sejumlah warga ada yang mengeluh akibat peternakan dan pengolahan daun teh yang terganggu.

"Muncul baunya ya dari (arah) gunung, barusan juga masih tercium," kata dia.

"Dari Jumat pekan kemarin itu bau nya sempat menurun, cuma dari kemarin Kamis itu ada pemberitahuan lagi katanya naik lagi levelnya," tambah dia.

Hingga kini, sejumlah petugas dari Basarnas, Taruna Siaga Bencana (Tagana) sudah turun untuk memberikan bantuan. Dia mengatakan bantuan yang warganya terima adalah masker untuk mengantisipasi sesak napas. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya