Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
AKIBAT kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Desa Teluk Kecapi, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan, membuat jalan lintas timur (jalintim) di daerah tersebut tertutup asap. Kondisi ini mengganggu para pengendara yang melintas di jalan lintas Palembang-Indralaya.
"Ada kebakaran lahan di Indralaya, itu sisa kebakaran malam tadi tapi kembali menyala. Jalan lintas timur tertutup akibat asap dari kebakaran ini," kata Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori, di Palembang, Sabtu (3/8).
Ia mengatakan, kebakaran lahan terus menjalar dan meluas. Namun, pihaknya belum mengantongi data berapa luas lahan yang terbakar.
"Kami masih fokus untuk pemadaman dari darat dan udara. Untuk luasan lahannya belum diketahui," kata Ansori.
Ia menuturkan, tim darat dari BPBD Sumsel dan BPBD Ogan Ilir sudah dilokasi dan berupaya memadamkan karhutla tersebut. Bahkan, pihaknya pun sudah mengirimkan dua unit helikopter penyiram air (waterbombing) untuk memadamkan di daerah tersebut.
"Ada permintaan satgas darat untuk menurunkan helikopter. Lahan yang terbakar memang berupa lahan kosong yang dipenuhi semak belukar sehingga aksesnya sulit dilalui satgas darat," ucapnya.
Baca juga: Kalimantan Jadi Ibu Kota, Sulteng Harus Siapkan Infrastruktur
Selain itu juga karena kobaran api kian membesar dan sulit dikendalikan.
"Api cepat meluas karena kondisi cukup panas. Ditambah lagi banyak juga lahan-lahan kosong, ini yang membuat satgas di lapangan kesulitan," ucapnya.
Sementara itu, Kapolres Ogan Ilir, AKBP Ghazali Ahmad, mengatakan, kebakaran lahan di Ogan Ilir tidak hanya terjadi di Desa Teluk Kecapi Kecamatan Pemulutan. Melainkan juga tercatat terjadi di Desa Arisan Jaya, Kecamatan Pemulutan.
"Kami mencatat di Dusun III desa arisan jaya Kecamatan Pemulutan yang daerahnya rawa bergambut dan tidak ada kanal air, terbakar seluas 10 hektare," kata dia.
Namun, api masih terus berupaya dipadamkan oleh tim satgas darat.
"Sampai saat ini masih terus dipadamkan," kata dia.
Dari hasil pemeriksaan anggota polisi di lapangan, kata dia, api berasal dari kebakaran lahan kemarin malam dan menjalar ke Dusun III Desa Arisan Jaya. Adapun identitas pemilik lahan yaitu HA dan JM dan kini masih dalam proses penyelidikan Polres Ogan Ilir.
"Anggota kami sudah mendatangi TKP bersama anggota BPBD dan melakukan pemadaman bersama. Kami pun sudah mengidentifikasi lahan dan melakukan pendataan dan pengambilan keterangan saksi-saksi," tandasnya. (OL-1)
Berdasarkan data yang dipaparkan, hingga bulan juni total inflansi Kabupaten OKU Timur berada posisi 2,14%.
PETUGAS Damkar Lubuklinggau. Sumsel, berhasil menyelamatkan seekor anak kucing yang telah terjebak di dalam sumur sedalam 5 meter.
BUAYA liar bermoncong panjang atau biasa disebut senyulong ditemukan terperangkap di jaring ikan di aliran anak sungai Musi oleh warga.
TIM gabungan Resmob Polres Mesuji dan Resmob Polda Lampung dibantu Polres Musi Manyuasin meringkus H, 54, pelaku pembunuhan disertai pemerkosaan korban seorang siswi.
MOTIF pembunuhan pegawai koperasi yang mayatnya dicor oleh pengusaha toko pakaian distro di Palembang, Sumatra Selatan, akhirnya terungkap.
Otak pembunuhan terhadap karyawan koperasi simpan pinjam yang jasadnya dicor di belakang ruko Distro, akhirnya diringkus polisi gabungan.
Pemadaman api terhambat karena air di dekat lahan kebakaran sudah habis.
Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar melakukan Penandatanganan Nota Kesepakatan dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Kantor Cabang Palembang.
Kabut asap di Ogan Ilir sudah muncul sejak tiga pekan terakhir.
Kencangnya angin membuat kebakaran makin meluas.
Belum bisa dipastikan sampai kapan para santri tersebut nantinya bisa kembali ke pondok pesantren.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Selatan mencatat ada tiga daerah yang masuk kategori rawan kebakaran hutan dan lahan saat ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved