Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

SMA Terbuka di Kota Depok Sepi Peminat

Kisar Rajaguguk
03/8/2023 17:54
SMA Terbuka di Kota Depok Sepi Peminat
Ilustrasi PPDB(Antara )

SEKOLAH menengah atas terbuka (SMA-T) atau sekolah menengah swasta yang disiapkan pemerintah bagi siswa SMP yang dinyatakan tidak lolos dalam proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun 2023 sepi peminat. Selain minim sosialisasi model pembelajaran SMA-T berbeda sekali dari SMA reguler yang sehari-hari menggelar kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM).

Dari pantauan oleh Media Indonesia, Kamis (3/8) di dua SMA induk yakni SMA Negeri 11 Jalan Kemang II No.11A, Sukmajaya, Kecamatan. Sukmajaya, dan SMA Negeri 5 Jalan Bukit Rivaria Sektor 4, Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan paling tidak ada satu dua yang meminta konfirmasi.

Orang yang meminta konfirmasi hanya orang dewasa dan orang tua berumur 20 sampai 22 tahun ke atas. Sedangkan siswa yang tidak lolos tahun ini di PPDB nihil yang minta konfirmasi.

Baca juga: Depok Buka Program SMA Terbuka Atasi Anak Putus Sekolah

Seorang siswa yang tidak lolos dalam seleksi PPDB online bernama Adam Herdiansyah mengaku sama sekali tidak berminat melanjutkan sekolah di SMA-T yang merupakan sekolah binaan dari pemerintah tersebut. Masalahnya kata dia, model pembelajaran di SMA-T tidak PTM. Pembelajaran di SMA-T modelnya pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang di pandu tim guru dari sekolah induk SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 11.

"SMA-T yang disiapkan ini sama halnya sekolah paket C. Di mana peserta didiknya orang dewasa yang belajar dari rumah, model pembelajarannya jarak jauh menggunakan modul. Selain itu peserta didik SMA-T tidak dilengkapi seragam pula," tandas Adam Kamis (3/8).

Baca juga: Teror Lempar Batu Hantui Orang Berkendara di Kota Depok

Ia juga mengatakan SMA-T dengan model pembelajaran jarak jauh ini tidak cocok bagi lulusan SMP yang gagal di PPDB online 2023.

"SMA- T menurut saya lebih tepat bagi orang dewasa dan orang tua yang tengah mengejar paket C. Untuk remaja kayak awak ini tidak cocok. Lebih baik awak bersekolah di swasta saja walaupun mahal tapi pihak sekolah menggelar PTM ada pula seragam dan almamaternya," tegasnya.

Senada, Putri Aulia yang tergeser dari PPDB Online 2023 mengaku tidak bernafsu bersekolah di SMA -T. 

"Saya lebih baik nganggur paling tidak bersekolah di sekolah swasta. Biarpun membayar uang pembangunan dan iuran sekolah per bulan mahal-mahal tapi memuaskan," katanya.

Putri menyarankan kepada pemerintah lebih baik menambah gedung SMA Negeri daripada menyediakan SMA-T atau sekolah swasta. Karena untuk seluas Kota Depok tidak cukup 15 SMA Negeri.

"Untuk wilayah Kota Depok paling tidak disiapkan 50 SMA Negeri. Selama masih hanya 15 SMA Negeri situasinya akan sama dengan kondisi saat ini. Tak bakal mampu menampung lulusan SMP Negeri mapun swasta yang jumlahnya puluhan ribu," jelasnya.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Wilayah II Depok dan Bogor Asep Sudarsono mengatakan SMA-T di Kota Depok merupakan solusi untuk menampung lulusan SMP yang tidak diterima di SMA Negeri maupun SMA swasta.

"Siapa pun yang putus sekolah karena kendala biaya, bekerja setelah lulus SMP, dapat melanjutkan sekolah, dengan mendaftar ke SMA-T.

"SMA-T ini merupakan bentuk pendidikan formal yang berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari sekolah induk yang penyelenggaraan pendidikannya menggunakan metode belajar mandiri. Dengan sasaran utama yakni lulusan SMP sederajat, karena hambatan sosial, ekonomi, dan keterbatasan waktu," katanya Kamis (3/8).

SMA-T membuka kesempatan bagi siswa-siswi berusia 16 sampai dengan 21 tahun, untuk bersekolah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi siswa masing-masing.

Melalui layanan bimbingan belajar mandiri secara online, yang disebut model dominan online atau (Domon) menggunakan bimbingan belajar online dilaksanakan di tempat tinggal masing-masing peserta didik. Jumlah induk SMA-T ini ada dua di Kota Depok, yakni SMAN 11, dan SMAN 5. SMA-T yang baru diselenggarakan tahun ini tidak akan dijadikan sekolah negeri.

"Tidak bertujuan meningkatkan SMA-T menjadi sekolah negeri, sekolah tersebut tetap SMA-T dan menginduk di sekolah negeri. Peminat berusia maksimal 16 tahun-21 tahun, memiliki ijazah SMP," sambungnya.

Pembelajaran, sambungnya menggunakan sistem online dan jarak jauh, siswa SMA-T itu harus tetap mengikuti  ujian jika ingin dinyatakan lulus.

"Untuk tahun ini pendaftaran paling lambat 7 Agustus- 21 Agustus 2023," tutupnya. (KG/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya