Bawa Bayi Sudah Meninggal ke Rumah Sakit, Seorang ART Diamankan Polisi

SEORANG asisten rumah tangga GM (19) diamankan polisi karena membawa bayi dalam keadaan meninggal di Rumah Sakit (RS) Budi Kemuliaan, Gambir, Jakarta Pusat. 

Petugas rumah sakit awalnya curiga dengan gelagat GM  yang mencurigakan. Pihak rumah sakit langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Gambir. 

Dalam pengakuan pelaku inisial GM kepada pihak rumah sakit, dirinya sempat mengaku bahwa dia hanya dititipi bayi dalam kondisi tewas oleh temannya. 

Baca juga : BPJS Kesehatan Tanggapi Kasus Bayi yang Sempat Ditahan di RS Brebes karena Tunggakan

Namun setelah diteliti dan diperiksa oleh pihak rumah sakit, ternyata ditemukan bahwa GM telah melahirkan. Pihak rumah sakit kemudian melaporkan kasus tersebut ke Polsek Metro Gambir. 

Baca juga : Perempuan Bunuh Bayinya karena Takut Dimarahi Orang Tua

Setelah mendapatkan laporan dari pihak rumah sakit, anggota Reskrim Polsek Metro Gambir melakukan tindak lanjut pengecekan ke lokasi kejadian di sebuah tempat kost, Jalan Sadar 2, Kelurahan Petojo Utara, Kecamatan Gambir. 

Setelah dilakukan pengecekan awal, benar saja ditemukan bahwa adanya barang bukti obat anti nyeri dari kamar kost pelaku. Bahkan di kamar mandi, ditemukan bukti adanya sprei dan baju bekas darah yang tengah direndam. 

Kanit Reskrim Polsek Metro Gambir, Kompol Andhika Aris Prasetya membenarkan adanya kejadian tersebut. Pihaknya melakukan interogasi awal terhadap pelaku setelah mendapatkan laporan dari pihak rumah sakit. 

"Iya benar, kami langsung mengecek ke kost di daerah Petojo Utara. Namun kasusnya ditangani Unit PPA Polres Metro Jakarta Pusat," ucap Kompol Andhika saat dihubungi di Jakarta, Jumat (7/7). 

Sementara menurut keterangan dokter rumah sakit, bayi tersebut telah meninggal 8 jam sebelumnya, sebelum pelaku membawa bayi tersebut ke RS Budi Kemuliaan.

"Pelaku bekerja sebagai pembantu di tempat pemilik kost. Sementara bayi hasil hubungan siapa, masih diselidiki. Kasus ini kita limpahkan ke Polres Metro Jakarta Pusat karena Polsek tidak mempunyai petugas penyelidik (Unit) PPA," terangnya. (Z-8)