Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Revitalisasi Stasiun Manggarai Jadi Stasiun Terbesar di Indonesia Tinggal 40%

Insi Nantika Jelita
09/6/2022 10:11
Revitalisasi Stasiun Manggarai Jadi Stasiun Terbesar di Indonesia Tinggal 40%
Pekerja menyelesaikan proyek pengembangan stasiun Manggarai, Jakarta, foto diambil pada Kamis 27 Juni 2017.(dok.ant)

REVITALISASI Stasiun Manggarai di Jakarta menjadi stasiun sentral pertama dan terbesar di Indonesia masih terus dikerjakan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.

Per Mei 2022 progress pengerjaan proyek itu sudah mencapai 60% untuk pembangunan fisik sisi timur, dan ditargetkan akan dioperasikan pada tahun depan. Sementara itu Stasiun Gambir masih tetap melayani perjalanan jarak jauh sampai saat ini.

"Saat ini, Stasiun Manggarai sudah mengemban peran menjadi stasiun hub untuk tujuh persimpangan jalur kereta api," kata Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri dalam keterangan resmi, Kamis (9/6).

Tujuh persimpangan jalur itu terdiri dari jalur kereta api yang mengarah ke Jatinegara, arah ke Jakarta Kota, arah ke Tanah Abang, arah ke Bogor, arah ke depo KRL Bukit Duri, arah ke Pusat Gudang Persediaan, serta mengarah ke Balai Yasa Manggarai.

Ia berujar Stasiun Manggarai dipilih menjadi lokasi pengembangan stasiun sentral mengingat posisinya yang strategis dan peran yang vital dalam menunjang layanan kereta api di Ibu kota.

Dengan padatnya perjalanan kereta, membuat Stasiun Manggarai menjadi stasiun tersibuk yang melayani lebih dari 20.000 penumpang dan 616 perjalanan KRL setiap hari sebelum pandemi.

Guna mengakomodasi tingginya lalu lintas kereta api dan mengurai bottleneck yang sering terjadi, Stasiun Manggarai kemudian dikembangkan oleh DJKA untuk menjadi stasiun sentral yang akan memiliki 18 jalur aktif saat pengoperasian penuh nanti.

Keseluruhan jalur tersebut akan melayani kereta api (KA) jarak jauh, KRL Jabodetabek, serta KA Bandara sehingga memudahkan masyarakat untuk berganti layanan kereta api dalam satu gedung stasiun.

Nantinya, sebanyak 8 jalur dari 18 jalur tersebut akan terletak pada lantai dasar (at grade) dan 10 jalur layang di lantai 2, sementara lantai 1 difungsikan sebagai concourse.

"Pada tahap pengembangan akhir nanti, Stasiun Manggarai juga akan dilengkapi 14 lift dan 14 escalator untuk menunjang pergerakan penumpang," kata Zulfikri.

Selain penambahan jalur, di Stasiun Manggarai juga akan ada penambahan luasan tempat terbuka, sebagai tempat bertemua orang yang lalu lalang di stasiun (concourse), dari yang sekarang sudah terbangun.

“Kami ingin meyakinkan masyarakat, concourse yang tersedia saat ini masih akan ditambah lagi,” ucapnya.

Selain itu, Stasiun Manggarai juga dipersiapkan untuk dapat diintegrasikan dengan moda transportasi lain seperti LRT, Transjakarta, dan transportasi umum lainnya.

Pengembangan integrasi dan interkoneksi antarmoda ini, lanjut Zulfikri, dilakukan sebagai upaya untuk mengakomodasi pergerakan 1,2 juta penumpang yang diperkirakan akan dilayani oleh Stasiun Manggarai.

Nantinya kawasan di sekitar Stasiun Manggarai juga akan ditata dan dikembangkan oleh DJKA bekerjasama dengan stakeholder terkait dan Pemerintah Daerah untuk menjadi kawasan bisnis terpadu sekaligus menata arus lalu lintas menuju stasiun. (OL-13)

Baca Juga: Jadi Stasiun Sentral, Kawasan Stasiun Manggarai Akan ...



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya