Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Preman Berpotensi Menyalahgunakan Kewenangan

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
14/9/2020 03:30
Preman Berpotensi Menyalahgunakan Kewenangan
Polisi melakukan sosialisasi penerapan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan di kawasan pasar.(ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

POLRI menggandeng preman pasar untuk ikut mendisiplinkan penggunaan masker kepada warga.

Wakil Kapolri Komjen Gatot Eddy Pramono menyatakan pelibatan preman dilakukan dengan pengarahan dan pengawasan dari aparat penegak hukum. Preman juga diminta bersikap humanistis dalam mendisiplinkan warga.

Menurut psikolog forensik Reza Indragiri Amriel, gagasan Komjen Gatot terlalu berisiko jika direalisasikan.

Ia menilai kalangan preman yang dicap publik sebagai pelaku vigilantisme tidak mungkin berubah tabiat dalam waktu singkat.

“Sehingga alih-alih efektif sebagai pamong masker, lebih besar kemungkinan mereka menyalahgunakan kewenangan. Ujung-ujungnya, polisi selaku perekrut jeger yang rugi akibat tererosinya kepercayaan masyarakat,” kata Reza, kemarin.

Reza juga mengakui bahwa polisi sesungguhnya memiliki pekerjaan berat karena harus mengamankan dan mengawal warga akan pentingnya mema tuhi protokol kesehatan covid-19. Namun, hal itu bukan berarti polisi tidak hadir untuk melindungi warganya.

“Tidak hanya capek dengan tugas-tugas tambahan terkait dengan pengendalian wabah di tengah masyarakat, personel polisi juga cemas menghadapi risiko tertular, jam kerja yang lebih panjang, dan itu berdampak terhadap kesehatan dan kebahagiaan mereka. Pokoknya, polisi harus hadir. Itulah ekspektasi bahkan tuntutan yang kalau mau jujur, kurang manusiawi juga,” terang dia.

Panglima Kodam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman mengatakan pihaknya akan mengajak komunitas masyarakat untuk melancarkan jalannya penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang dimulai hari ini.

Ia mengharapkan seluruh masyarakat DKI Jakarta agar bisa memahami dan lebih penting menyadari bahwa di berlakukannya PSBB ialah untuk kepentingan masyarakat itu sendiri.

“Kami akan bekerja sama dan melibatkan komunitas masyarakat untuk bersamabersama bertanggung jawab agar penyebaran covid-19 di Jakarta semakin menurun setiap harinya,” tandasnya. (Ykb/J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya