Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

RS dan Puskesmas di DKI, Klaster Terbesar Penularan Covid-19

Insi Nantika Jelita
28/7/2020 20:50
RS dan Puskesmas di DKI, Klaster Terbesar Penularan Covid-19
Informasi pemindahan layanan RSUD Kalideres ke RSUD Cengkareng, Jumat (10/7/2020).(MI/FRANSISCO CAROLIO HUTAMA GANI.)

RUMAH sakit (RS) menjadi klaster tertinggi terhadap penularan virus korona atau covid-19. Sebanyak 46,2% atau 5.475 kasus berasal dari pasien yang datang ke RS.

"Artinya orang bergejala yang ke RS kemudian yang diperiksa dan dinyatakan positif," ungkap Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti dalam webinar Update Covid-19 di Jakarta, Jakarta, Selasa (28/7).

Baca juga: Wagub: Pasar Jadi Klaster Penyebaran Covid-19 di Jakarta

Laporan lainya, Dinkes DKI mencatat penyumbang kasus covid-19 tertinggi kedua ialah berasal dari contact tracing pasien dari Puskesmas dengan 4.120 kasus atau 34,7%.

Kemudian, pekerja migran Indonesia (PMI) atau warga Indonesia yang bekerja di luar negeri dan harus transit di Jakarta dengan 6,3% atau 749 kasus.

Baca juga: Kantor Dinas dan Kementerian di Jakarta jadi Klaster Covid-19

Lalu, data lainya ialah klaster pasar dengan 4,6% atau 547 kasus, klaster perkantoran juga berkontribusi menambahnya kasus covid-19 di Ibu kota dengan 3,9% atau 449 kasus.

Pegawai fasilitas kesehatan dengan 350 kasus atau 2,9%, kegiatan keagamaan dengan 108 kasus covid-19 atau 0,9%, panti dengan 29 kasus atau 0,2% dan rutan dengan 20 kasus atau 0,2% .

Baca juga: Klaster Perkantoran Jadi Momok Baru Penularan Kasus Covid-19 DKI

"Dari setiap pasien ternyata ada 54% pasien yang ditemukan tanpa gejala. Kalau merujuk data sebelumnya di mana angka tertinggi di usia produktif," ungkap Widyastuti. (X-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya