Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Antisipasi Penumpukan Penumpang, Ini Strategi KCI

M. Ilham Ramadhan Avisena
13/6/2020 18:20
Antisipasi Penumpukan Penumpang, Ini Strategi KCI
Kepadatan penumpang KRL commuter line di Stasiun Tanah Abang, Jakarta.(MI/Ramdani)

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) telah mengantisipasi jumlah penumpang yang diprediksi bertambah signifikan pada Senin (15/6) depan. Seiring berjalannya masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi.

Direktur Utama KCI, Wiwik Widayan tidak menampik akan terjadi antrean di area stasiun. KCI dikatakannya menerapkan protokol kesehatan dengan ketat bagi penumpang.

Perusahaan juga telah mempersiapkan kapasitas stasiun dengan histori jumlah penumpang. Umumnya, stasiun besar di wilayah Bodetabek menjadi yang paling padat.

Baca juga: Pengamat: Kurangi Beban Negara, Subsidi KRL Bisa Ditekan

"Kami sudah coba hitung kapasitas stasiun KCI, utamanya stasiun besar dengan volume penumpang terpadat. Kami sudah membuat marka dan menghitung berapa penumpang yang bisa masuk ke stasiun hingga peron," tutur Wiwik dalam diskusi virtual, Sabtu (13/6).

Apabila kapasitas stasiun mencapai batas maksimum, calon penumpang KRL diminta menunggu di luar. Wiwik menekankan tanggung jawab KCI sebagai operator KRL hanya pada area stasiun. Selain itu, menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.

"Memang perlu ada kerja sama antara KCI dan pemerintah daerah. Jadi di dalam stasiun itu oleh KCI, kemudian di luar stasiun tolong dari pemerintah daerah jaga warganya, supaya tetap tertib," jelas Wiwik.

Baca juga: Anies: Jangan Langsung Gembira Jika Kasus Covid-19 Turun

Dalam penerapan protokol kesehatan di area stasiun dan kereta, KCI melibatkan TNI, Marinir, Brimob dan Polri untuk menjaga ketertiban. Direktur PT KAI, Didiek Hartantyo, menuturkan dalam masa new normal persoalan ketersediaan kereta dan jumlah penumpang tidak akan sepadan. Sebab, pembatasan tetap berlaku, namun mobilitas komuter diprediksi sulit terbendung.

Dia mengatakan ada penambahan moda KRL pada jam sibuk, sehingga tidak terjadi peumpukan penumpang di stasiun. "Perjalanan kereta akan ditambah dari 770 menjadi 938 kereta, utamanya pada jam sibuk," pungkas Didiek.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya