Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Warga Padati Pasar, FPDIP Anggap Gubernur Anies Kurang Tegas

Insi Nantika Jelita
23/5/2020 19:40
Warga Padati Pasar, FPDIP Anggap Gubernur Anies Kurang Tegas
Warga memadati Pasar Jatinegara di Jakarta, Jumat (22/5).(Antara)

H-1 Lebaran, warga Jakarta memadati pasar-pasar tradisional. Bahkan, sebagian warga tidak menjaga jarak atau memakai masker yang diatur dalam pemmbatasan sosial berskala besar (PSBB).

Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjutak menilai, hal itu akibat buat ketidaktegasan pemerintah dalam mengawasi kerumunan warga

"Saya melihat gubernur kurang tegas. Saat sekarang dia harusnya ikut turun ke lapangan seperti yang dilakukan kepala daerah lain. Dampak kurang tegasnya itu timbullah kejadian sekarang. Jakarta paling kacau soal PSBB," ujar Gilbert di Jakarta, Sabtu (23/5).

Baca juga: Kondisi New Normal Pascapandemi, Anies: Tergantung Sikap Kita

Ia mempertanyakan peran Satpol PP gencar teriak soal sanksi namun soal kerumunan di pasar-pasar tradisonal terlihat melempem.

"Itu tidak diantisipasi oleh pemprov, dengan lebih ketat dan kasih jarak semeter antara pembeli. Bukan berjubel begitu. Ini Satpol PP sibuk menutup usaha yang tidak diperbolehkan seperti toko baju," kata Gilbert.

Gilbert menyayangkan masyarakat yang kurang kesadaran akan aturan PSBB di Ibu kota. Ia melihat semakin hari banyak terjadi pergeseran tingkat ekonomi warga dari kelas menengah menjadi kelas bawah akibat PSBB di Jakarta.

Dalam postingan instagram Jakarta Info @jktinfo terlihat sejak semalam (22/5) hingga siang tadi warga padati pasar-pasar. Seperti Pasar Palmeriam, Pasar Serdang Kemayoran, Pasar klender, Pasar Lontar Kebon Melati tanah abang, Pasar Palmerah dan Pasar Cipete.

Warganet pun geram atas tindakan warga yang tidak patuh tersebut. Pemilik akun @dinarlrstii mengatakan, "Pasar tradisional dengan kearifan lokalnya sebelum Idul Fitri"

Lalu warganet bernama @zeromartino menyebut PSBB sebagai 'Pemerintah : Silakan Bergerombolan Bergerombolan'. Ada lagi warganet dengan akun @suciipuspitaa yang bercanda, "Virusnya (Covid-19), pada takut lihat kerumunan gitu,". (X-15)

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by JAKARTA INFO (@jktinfo) on


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya