Tarif Air Bersih di Kepulauan Seribu Lebih Mahal Dari Jakarta

Pemerintah Kepulauan Seribu mengeluhkan tarif air bersih yang berlaku di Kabupaten Kepulauan Seribu lebih mahal dibandingkan dengan tarif yang berlaku di daratan Jakarta.

Keluhan itu disampaikan oleh Bupati Kepulauan Seribu Husein Murad dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kota/kabupaten yang berlangsung secara daring pada Rabu (8/4).

Dalam kesempatan itu, Husein pun menginginkan agar adanya penyesuaian tarif, sehingga tarif air bersih bisa sama atau lebih rendah dibandingkan di daratan Jakarta. Harga yang lebih mahal ini menyulitkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Kepulauan Seribu.

"Kami mengusulkan kepada Pak Gubernur agar ada penyesuaian tarif air bersih karena tarifnya dirasa warga Kepulauan Seribu lebih mahal," kata Husein.

Baca juga: Cegah Covid-19, Akses Wisata ke Kepulauan Seribu Ditutup

Dalam Musrenbang tersebut ia juga mengusulkan program penambahan instalasi pengolahan air laut menjadi air tawar atau 'sea water reverse osmosis' (SWRO) di Kepulauan Seribu. Akses air bersih masih cukup sulit karena kapasitas pengolahan airnya belum sebanding dengan kebutuhan warga.

Ia juga melihat belum semua warga memiliki akses saluran ke SWRO. "SWRO sudah ada di semua pulau kecuali Pulau Pari yang menggunakan mesin jenis lain. Tetapi kuantitasnya tetap harus ditingkatkan agar mencukupi kebutuhan warga pulau," ujar Husein.

Untuk usulan di APBD Perubahan 2020 Husein mengusulkan pembangunan SWRO di Pulau Sebira oleh Dinas Sumber Daya Air. Sementara untuk usulan di APBD 2021, ia meminta peningkatan sarana dan kapasitas 11 SWRO yang sudah ada di 11 pulau serta penyesuaian tarif air bersih. (OL-14)