Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KETUA DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi meminta anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) yang tidak aktif untuk dicoret. Hal itu ia sampaikan kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Saefullah.
"Yang enggak aktif keluarin saja, Pak. Mungkin dari 50 bisa kurang lagi. Nanti saya akan sidak ke kantor TGUPP. Saya akan minta absensinya," tegas Prasetyo dalam rapat badan anggaran (Banggar) RAPBD DKI 2020 di Gedung DPRD, Jakarta, Senin (9/12).
Prasetyo juga menanyakan mengapa ada anggota TGUPP Gubernur Anies Baswedan yang merangkap jabatan.
Hal itu berkaitan dengan terkuaknya rangkap jabatan anggota TGUPP yang menjadi Dewan Pengawas (Dewas) di tujuh rumah sakit umum daerah (RSUD) Jakarta yang bernama Achmad Haryadi.
Baca juga: DPRD Minta Anggaran Alat Bantu Penunjang Fisik Disabilitas Naik
"Pak Sekda kenapa yang double job itu, Pak? Ada 4 sampai 5 orang yang double job. Ada juga dua yang sudah keluar. Sekarang yang di BUMD, selama dia double job saya minta laporannya. Tolong dikembalikan uangnya ke kas daerah," jelas Prasetyo.
Menanggapi hal itu, Sekda DKI Saefullah memastikan akan memberhentikan anggota TGUPP yang rangkap jabatan.
"Akan kami lakukan evaluasi. Double job pasti jadi catatan penting dan tidak akan terulang. Tidak enak sekali didengarnya orang menikmati dua kali honor dari APBD. Kita pastikan drop," kata Saefullah.
DPRD sepakat untuk mengganggarkan gaji 50 anggota TGUPP. Gaji tersebut menggunakan APBD DKI. Hal itu berbeda saat zaman Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, gaji TGUPP berasal dari dana operasional gubernur. (OL-2)
Billy meminta kepada pihak yang menyatakan ada ordal saat kepemimpinan Anies, untuk datang ke Pemprov DKI Jakarta agar tidak hanya menuduh saja
Gembong pun menuturkan anggaran tersebut digeser oleh Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono ke pos anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT).
Pras menyebut akibat pekerjaan TGUPP itu menyebabkan beberapa jalanan tergenang banjir. Ia menegaskan dalam membangun Jakarta harus rasional.
Pemprov DKI Jakarta pun menghormati keputusan yang diambil Bambang Widjojanto untuk mundur dari Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).
Anggaran ini untuk operasional 68 anggota TGUPP selama 10 bulan pada 2022 karena masa berakhir jabatan Anies pada Oktober 2022.
Gembong menilai anggaran TGUPP sangat besar setiap tahunnya mencapai belasan miliar namun hingga saat ini capaian kinerjanya tak bisa diukur dan tak bisa diawasi DPRD DKI
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved