Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memperoleh dividen sebesar Rp100 miliar lebih per tahun dari hasil keuntungan perusahaan produsen bir, PT Delta Djakarta Tbk (DLTA).
Keuntungan Pemprov DKI itu ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Delta yang memutuskan pembagian dividen tunai Rp478 per lembar saham.
"Dengan demikian, Pemprov DKI yang saat ini memiliki 210.200.700 lembar saham totalnya akan menerima dividen sebesar Rp100.475.934.600," kata Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) DKI Riyadi saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (20/6).
Meski mendapat keuntungan lebih dari Rp100 miliar, Riyadi mengatakan, pihak Pemprov DKI telah mengusulkan dalam RUPST nilai saham yang lebih rendah. DKI mengusulkan agar saham DLTA hanya sebesar Rp240,12 per lembar saham. Namun usulan itu ditolak pada RPUST.
"Betul, pada saat RUPS DKI mengusulkan agar dividen per lembar saham Rp240,12 atau maksimal seperti tahun lalu sebesar Rp260 per lembar saham," ujar Riyadi.
Baca juga: Anies-Sandi Putar Otak Penuhi Janji Jual Saham Bir
Karena ditolak Pemprov DKI tetap akan mematuhi keputusan RUPST dengan total dividen Rp100 miliar lebih. "Faktanya yang disetujui dan diputuskan RUPS adalah dividen per lembar saham Rp478. Tentunya DKI Jakarta menghargai dan mematuhi keputusan RUPS," ujar Riyadi.
Tahun lalu, RPUS PT Delta Djakarta Tbk (DLTA), memutuskan akan membagikan dividen dengan jumlah Rp382,7 miliar. Jumlah dividen itu lebih tinggi dari perolehan laba bersih perseroan pada tahun 2018 sebesar Rp338,07 miliar.
Pada sisi lain, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana melepas saham Pemprov DKI Jakarta di PT Delta Djakarta Tbk. Pelepasan saham di perusahaan bir itu merupakan janji dia dan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno pada masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017.
PT Delta Djakarta merupakan pemegang lisensi produksi dan distribusi beberapa merek bir internasional. Pemprov DKI sudah menanam saham di perusahaan itu sejak 1970.
Rata-rata, PT Delta menyumbang keuntungan Rp38 miliar setiap tahun. Pemprov DKI menggabungkan kepemilikan saham atas nama Pemprov DKI dan Badan Pengelola Investasi Penanaman Modal DKI Jakarta (BP IPM Jaya) sebesar 26,25%. (X-15)
IHSG mengalami koreksi sekitar 1% sepanjang dua minggu terakhir
PT Delta Djakarta Tbk berhasil meraih laba hingga Rp123,5 miliar tahun lalu. Dengan keuntungan tersebut, PT Delta bakal menyetorkan dividen kepada Pemprov DKI hingga Rp52,5 miliar.
Pemprov DKI Jakarta juga tidak berusaha menambah permodalan ke dalam perusahaan tersebut untuk menambah jumlah saham.
Demokrat memberi sejumlah catatan bagi Pemprov DKI yang akan menjual saham bir harus mendapatkan persetujuan DPRD
WAKIL Ketua Dewan Riset Daerah DKI Jakarta Sunarsip mengatakan, saat ini bukan waktu yang tepat untuk menjual saham bir milik Pemprov DKI Jakarta di PT Delta Djakarta Tbk.
Pengeluaran pembiayaan dalam postur anggaran di Indonesia hanya diperbolehkan untuk membiayai program yang nanti menghasilkan keuntungan seperti investasi di BUMD.
Jika calon gubernur Jakarta lainnya yang muncul seperti Ketum PSI Kaesang Pangarep, itu juga dinilai punya kualitas yang bagus
Peran partai politik dalam menjaga kualitas demokrasi pada pelaksanaan Pilgub Jakarta sangat penting.
BAKAL calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diramal menghadapi lawan tangguh di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta.
PARTAI Perindo menyebut belum mengumumkan dukungan kepada mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, meskipun mengundangnya dalam acara musyawarah kerja nasional (mukernas)
PARTAI-partai politik diminta tidak menciptakan polarisasi di Jakarta lewat kontestasi Pilgub 2024 yang digelar November mendatang.
POTENSI yang dimiliki figur Anies Baswedan dinilai akan mempersempit ruang kandidasi calon gubernur (cagub) DKI Jakarta pada Pemilihan Gubernur 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved