Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DOKTER spesialis bedah ortopedi konsultan panggul dan lutut lulusan Universitas Padjadjaran Kiki Novito menyarankan agar mereka yang mengalami lutut kaku saat bangun tidur waspada. Sebab, bisa jadi itu adalah tanda-tanda pengapuran sendi, terutama bagi mereka yang berusia 45-50 tahun.
“Jika Anda berusia di atas 45-50 tahun dan merasa sulit berdiri setelah bangun tidur karena lutut kaku dan tidak bisa langsung ditekuk, itu adalah tanda peringatan,” kata Kiki saat dikutip melalui Antara, Selasa (9/7).
Kiki menjelaskan bahwa kekakuan pada lutut di pagi hari bisa disebabkan oleh peningkatan derajat pengapuran sendi, yang dapat dinilai dari skala 0 hingga empat.
Baca juga : Ini yang Harus Dilakukan sebelum Suntik KB
Pada derajat 0, lutut dalam keadaan sehat. Namun, pada derajat 1-2, biasanya terdapat kekakuan saat bangun tidur.
“Pada derajat selanjutnya, rasa sakit dan kekakuan pada lutut bisa berkurang, namun sendi akan terasa sakit saat berjalan jauh. Derajat empat adalah yang paling parah, di mana tulang paha dan tulang kering sudah bertemu tanpa adanya tulang rawan,” tambahnya.
Untuk mencegah peningkatan derajat pengapuran sendi, Kiki menyarankan agar memperkuat otot sendi melalui aktivitas fisik seperti jalan kaki dan angkat beban.
Baca juga : Jangan Abai, Minum Obat Hipertensi hingga Tekanan Darah Normal
“Olahraga dapat membantu meratakan cairan sendi dan membuat gerakan lebih fleksibel. Lakukan olahraga seperti jalan kaki, jogging, bersepeda, atau gym selama 30 menit, tiga hingga empat kali seminggu,” jelasnya.
Sebagai Presiden Indonesian Hip and Knee Society, Kiki juga menekankan pentingnya gaya hidup aktif sejak muda, karena massa otot mulai berkurang pada usia 35 tahun.
Tanpa latihan fisik yang cukup, risiko pengapuran sendi akan meningkat karena penurunan massa otot.
Aktivitas fisik juga penting untuk menjaga berat badan agar tidak membebani sendi, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat pengapuran sendi secara genetik.
“Tidak semua orang gemuk akan mengalami pengapuran, dan tidak semua penderita pengapuran adalah orang gemuk. Banyak pasien kurus yang mengalami pengapuran karena faktor genetik. Jika malas bergerak, massa otot berkurang dan kekuatan fisik juga menurun,” tutup Kiki.
Salah satu fungsi yang sangat berguna adalah pelacakan langkah. Penelitian menunjukkan bahwa menetapkan target langkah harian dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kematian dini.
Penerbitan PP Kesehatan ini akan mengancam keberlangsungan hidup 9 juta pedagang di pasar rakyat yang menyebar di seluruh Indonesia
Maka dari itu, kalian perlu menghilangkannya dengan beberapa cara di bawah ini. Cara mengatasinya pun tidak sulit dan bisa dilakukan sendiri.
Biasanya oatmeal ini dikonsumsi saat pagi hari untuk sarapan. Tidak heran oatmeal dikonsumsi sebelum memulai aktivitas, karena dalam kandungannya makanan ini memiliki nutrisi tinggi.
Dokter spesialis penyakit dalam Rudy Kurniawan mengatakan sarapan dengan karbohidrat tetap diperlukan untuk membantu mempersiapkan metabolisme tubuh.
Terlepas dari kemajuan dalam sektor kesehatan, masalah over treatment atau perawatan berlebihan tetap menjadi isu signifikan di Indonesia.
OPERASI sendi lutut disarankan dokter bagi pasien. Ini demi kesejahteraan hidupnya. Pasien diminta memperbanyak informasi mengenai manfaat tindakan tersebut.
Meskipun sering dikaitkan dengan kebiasaan yang buruk, membunyikan sendi sering kali memberikan rasa puas.
Musculoskeletal system atau sistem muskuloskeletal adalah sistem yang terdiri dari tulang, sendi, otot, saraf, dan jaringan ikat.
Seiring bertambahnya usia, kekuatan tulang dan sendi juga ikut berkurang. Dalam dunia medis, kondisi ini juga dikenal dengan istilah osteoarthritis.
Dokter ortopedi mendorong masyarakat memerikasakan kesehatan tulang untuk mengidentifikasi tanda-tanda awal kondisi seperti radang sendi dan osteoporosis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved