Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BUND, pola makan vegetarian, vegetarian lacto-ovo, atau vegan secara signifikan menurunkan risiko kematian dini akibat kanker, penyakit jantung, dan penyakit kardiovaskular secara keseluruhan. Hal ini diungkapkan melalui analisis penelitian "payung" baru yang dilakukan selama lebih dari 20 tahun.
Vegetarian tidak memakan daging hewani, tetapi vegetarianisme versi lacto-ovo memperbolehkan produk susu dan telur, namun tidak menyertakan semua daging, unggas, dan ikan. Sementata veganisme, suatu bentuk vegetarianisme yang lebih ketat, melarang semua makanan yang terbuat dari produk sampingan hewani seperti daging, unggas, makanan laut, dan gelatin.
Penulis penelitian mengatakan sifat protektif dari pola makan tersebut dapat disabotase jika pilihan pola makan yang buruk dilakukan.
Baca juga : Serangan Jantung, 6 Cirinya serta Faktor Risiko yang Harus Diwaspadai
"Pola makan yang menekankan konsumsi makanan nabati yang tidak sehat , seperti jus buah, biji-bijian olahan, keripik kentang, dan bahkan soda. Hal ini mungkin berlawanan dengan dampak positif pola makan nabati bagi kesehatan," kata rekan penulis studi Federica Guaraldi yang merupakan direktur medis dari the unit hipofisis di Institut Ilmu Neurologi IRCCS Bologna di Italia.
Selain itu, para peneliti telah lama mengetahui bahwa orang yang mengonsumsi makanan nabati sering kali menjalani hidup lebih sehat dengan berolahraga dan menghindari makanan dan minuman manis, biji-bijian olahan, makanan ringan, alkohol, dan tembakau. Meskipun dampak bersih dari pola makan nabati jelas positif terhadap hasil kesehatan yang penting, beberapa manfaat yang diamati mungkin disebabkan oleh kebiasaan gaya hidup lainnya.
Faktanya, menurut sebuah studi tentang anak kembar pada bulan November oleh Christopher Gardner, salah satu penulis analisis payung yang diterbitkan Rabu di jurnal PLOS One, menemukan bahwa menerapkan pola makan nabati tanpa olahraga tambahan dikatakan masih dapat memberikan manfaat kesehatan.
Sebuah studi tahun 2023 menemukan bahwa anak kembar sehat yang mengonsumsi pola makan vegan selama delapan minggu memiliki kadar lipoprotein (LDL) yang lebih rendah, kolesterol "jahat" yang lebih rendah, kadar gula darah yang lebih baik, dan penurunan berat badan yang signifikan dibandingkan saudara kandung yang mengonsumsi pola makan daging dan sayuran.
Baca juga : Angka Kematian Akibat DBD di Kabupaten Bandung Tertinggi
Salah satu alasannya mungkin karena peningkatan pasokan nutrisi dari tanaman, yang mengandung vitamin, mineral, dan zat antioksidan dan anti-inflamasi tingkat tinggi, sekaligus mengurangi efek peradangan dari daging dan makanan olahan.
Tidak ada daging, unggas, atau makanan laut, tapi produk susu dan telur boleh saja
Ulasan baru menganalisis 48 meta-analisis yang menyelidiki dampak pola makan vegetarian atau vegan terhadap perkembangan kanker, penyakit kardiovaskular, dan kematian dini.
"Kami menganalisis ulasan yang mempertimbangkan pola makan vegan dan vegetarian yang sama sekali tidak menyertakan daging, unggas, dan makanan laut,” kata rekan penulis studi Davide Gori, seorang profesor ilmu biomedis dan neuromotor di Universitas Bologna di Italia.
Baca juga : Kasus DBD Meningkat, Kemenkes Imbau Masyarakat untuk Waspada
Gori mengatakn, lebih tepatnya mengenai pola makan vegetarian, lacto-vegetarian mengizinkan produk susu tertentu seperti yogurt, keju, dan susu. Sementara ovo-vegetarian (mengizinkan makanan mengandung telur seperti telur utuh, putih telur, mayones, mie telur dan makanan yang dipanggang.
Pola makan vegetarian membatasi, namun tidak sepenuhnya menghilangkan, jenis daging dan ikan tertentu, seperti pola makanan vegetarian pesco atau pollo tidak termasuk.
Ulasan tersebut menemukan bahwa mengonsumsi pola makan nabati mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, diabetes, dan peradangan dengan memengaruhi faktor risiko seperti indeks massa tubuh, glukosa puasa, dan ukuran pengendalian gula darah lainnya, serta sistolik (atas) dan diastolik (bawah).
Baca juga : Begini Strategi Pola Makan yang Tepat dalam Mengatasi Penyakit Graves dan TED
Secara signifikan, pola makan ini dapat menurunkan kolesterol total, kolesterol LDL, dan protein C-reaktif, indeks peradangan yang biasanya lebih tinggi pada penyakit kardiovaskular dan metabolik. Penyakit metabolik merupakan kumpulan gejala seperti obesitas, tekanan darah tinggi, dan buruknya kontrol kolesterol dan gula darah, yang semuanya dapat menyebabkan diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan stroke.
Para ahli mengatakan vitamin dan mineral tertentu lebih mudah didapat dan diserap dari daging, produk susu, dan ikan, sehingga vegetarian dan vegan harus mengambil langkah khusus untuk memasukkan vitamin dan mineral tersebut ke dalam makanan mereka.
Menurut Mayo Clinic, kecuali pola makan yang dioptimalkan dengan cermat, mungkin memerlukan sumber tambahan B12, kalsium, zat besi, seng, yodium, dan vitamin D untuk mencegah kekurangan.
Pola makan vegan yang ketat dapat menyebabkan kekurangan vitamin B12. Hal ini dapat dengan mudah diatasi dengan mengonsumsi makanan yang diperkaya dengan (vitamin) B12. Jumlah B12 yang direkomendasikan setiap hari lebih rendah dibandingkan vitamin dan mineral lainnya.
Zat besi adalah nutrisi lain yang sulit diperoleh dari pola makan vegan. Banyak makanan nabati yang mengandung zat besi, seperti kacang-kacangan dalam jumlah yang relatif tinggi.
Asupan protein juga menjadi tantangan, namun sumber nabati yang baik mencakup kacang-kacangan seperti lentil, buncis, kacang-kacangan, biji-bijian, dan produk kedelai seperti edamame, tempe, dan tahu.
Para ahli mengatakan alternatif daging olahan adalah sebuah pilihan, namun pastikan untuk membaca label karena produk olahan dapat mengandung natrium. (Z-10)
Kanker paru-paru diketahui menjadi salah satu jenis kanker yang paling sering terjadi pada pria. Lalu kenapa pria lebih sering terkena kanker paru-paru? Mari simak penjelasannya.
POLA asuh yang diterapkan oleh orangtua bisa memengaruhi kebiasaan makan anak, termasuk mendorong anak untuk memilih-milih makanan.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Network mengungkapkan bahwa sering menunda waktu makan malam dapat meningkatkan risiko seorang pekerja
Tekanan darah tinggi atau hipertensi tidak hanya menjadi masalah kesehatan bagi orang dewasa, tetapi juga dapat mempengaruhi anak-anak.
Sebagian orang pasti menginginkan umur panjang dan sehat. Untuk mewujudkan harapan tersebut, berbagai upaya dilakukan, termasuk mengubah gaya hidup.
Menjaga kadar gula darah dalam batas normal sangat penting untuk kesehatan, karena gula darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Ada 1.009 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di sepanjang Januari hingga akhir Juli 2024. Dari jumlah itu, angka kematian mencapai 31 orang.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.
Memasuki musim pancaroba, daya tahan tubuh anak kerap menurun. Hal ini perlu diwaspadai karena pancaroba identik dengan penyakit demam berdarah.
Namun, kabar baiknya ialah ada beberapa langkah sederhana yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan otak dan mencegah demensia.
KEBIASAAN anak sekarang yang sering mengonsumsi makanan dan minuman manis hingga sebabkan penyakit ginjal menjadi perhatian serius pemerintah.
Salah satu upaya mengatasi kanker yaitu PET sebagai pemeriksaan noninvasif yang membantu menggambarkan fungsi metabolisme molekuler tubuh pasien secara tiga dimensi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved