Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PENGADILAN di Moskow telah memerintahkan penangkapan in absentia terhadap Yulia Navalnaya, istri dari politisi oposisi Rusia yang meninggal, Alexey Navalny, kata juru bicaranya, Selasa.
"Pengadilan Distrik Basmanny di Moskow menuduh Navalnaya berpartisipasi dalam organisasi ekstremis," kata juru bicaranya Kira Yarmysh dalam sebuah posting di media sosial. Dia juga telah dimasukkan dalam daftar buronan internasional, menurut kantor berita negara Rusia, RIA Novosti.
Selain itu, pengadilan mengabulkan permintaan dari Komite Investigasi Federasi Rusia untuk menahan Navalnaya. Periode penahanan akan dihitung sejak saat kemungkinan ekstradisi ke wilayah Rusia atau dari penahanannya di wilayah Rusia, menurut siaran pers. Navalnaya tidak tinggal di Rusia.
Baca juga : Pendukung Alexei Navalny Menemukan Solidaritas dalam Perhimpunan Pemilihan
Alexey Navalny meninggal pada 16 Februari di koloni penjara di Siberia di mana dia menjalani hukuman 19 tahun setelah dinyatakan bersalah menciptakan komunitas ekstremis, membiayai aktivis ekstremis, dan berbagai kejahatan lainnya pada bulan Agustus.
Dia sudah menjalani hukuman 11 setengah tahun di fasilitas keamanan maksimum atas tuduhan penipuan dan tuduhan lainnya yang selalu dia bantah dan klaim sebagai bermotif politik.
Navalny adalah pemimpin oposisi paling terkenal di Rusia dan menghabiskan bertahun-tahun mengkritik Putin, yang telah berkuasa selama hampir seperempat abad, dengan risiko besar bagi dirinya sendiri. Kematiannya terjadi beberapa minggu sebelum pemilihan presiden negara itu yang dijadwalkan akan dimulai secara nasional pada 15 Maret, yang oleh komunitas internasional dianggap tidak lebih dari formalitas yang akan mengamankan masa jabatan kelima bagi Putin.
Baca juga : Alexei Navalny Hantui Vladimir Putin di Pilpres Rusia
Kematian Navalny disambut dengan kesedihan dan kemarahan di seluruh dunia serta di dalam Rusia, di mana tindakan kecil perbedaan pendapat politik membawa risiko besar.
Dia kembali ke Rusia pada 2021 dari Jerman, di mana dia telah dirawat setelah diracuni dengan Novichok, agen saraf era Soviet. Setibanya di sana, Navalny segera ditangkap dan menghabiskan sisa hidupnya di penjara.
Istrinya, Yulia Navalnaya, menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin pada Februari bertanggung jawab atas kematiannya. Navalnaya menyatakan dia akan melanjutkan perjuangan suaminya, untuk Rusia yang “bahagia, indah.”
Baca juga : Sekutu Alexei Navalny, Leonid Volkov Diserang di Lithuania
Navalnaya memposting video berdurasi delapan menit di akun media sosial suaminya yang sudah meninggal, mengatakan Putin "membunuh ayah dari anak-anak saya, Putin mengambil hal yang paling berharga yaitu orang terdekat dan tercinta saya."
Dia mengatakan otoritas Rusia "menyembunyikan" tubuh Navalny dalam upaya untuk menyamarkan penyebab kematiannya.
Kremlin menolak segala tuduhan keterlibatan dalam kematian Navalny.
Baca juga : 43 Negara Desak Investigasi Kematian Alexei Navalny
Menanggapi keputusan pengadilan pada hari Selasa, Navalnaya mengulangi klaim keterlibatan Putin dalam kematian suaminya.
"Tempatnya adalah di penjara, dan bukan di suatu tempat di Den Haag, di sel yang nyaman dengan TV, tetapi di Rusia – di koloni yang sama dan sel 2 kali 3 meter yang sama di mana dia membunuh Alexey," katanya dalam sebuah posting di media sosial.
“Oh, apakah tidak akan ada prosedur biasa? Agen asing, lalu pembukaan kasus pidana, lalu penangkapan?! Saat Anda menulis tentang ini, tolong jangan lupa untuk menulis hal utama: Vladimir Putin adalah seorang pembunuh dan penjahat perang.” (CNN/Z-3)
Majalah Forbes memasukkannya sebagai salah satu orang terkaya di struktur militer Rusia.
Para pendukung Navalny di Rusia, meskipun tanpa harapan untuk perubahan politik, menemukan dukungan bersama dalam menghadapi pemerintahan keras Vladimir Putin.
Yulia Navalnaya meneruskan perjuangan suaminya, Alexei Navalny melawan Putin dengan gerakan Siang Melawan Putin, di mana warga ke TPS memilih kandidat selain Putin.
Leonid Volkov, figur oposisi utama Rusia dan sekutu dekat mendiang pemimpin oposisi Alexei Navalny, mengalami serangan di luar rumahnya di Lithuania, Selasa (12/3).
Sebanyak 43 negara mendesak penyelidikan internasional atas kematian oposisi Rusia Alexei Navalny.
PAKAR hukum pidana mengecam putusan majelis hakim terhadap Gregorius Ronald Tannur yang mendapatkan vonis bebas dalam kasus kasus pembunuhan Dini Sera Afrianti.
Yosep Hidayah, terdakwa kasus pembunuhan istri dan anaknya, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu alias Amel, menghadapi sidang vonis di PN Subang.
Sebanyak 18 orang yang terlibat dalam kasus korupsi pengelolaan komoditas timah di PT Timah Tbk dari tahun 2015 hingga 2022 telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan
Juru parkir di Yogyakarta ditangkap kepolisian akibat melakukan pungutan liar (pungli). Ia menarik baya parkir lima kali lipat dari ketentuan membuatnya bakal diseret ke pengadilan.
Presiden Joe Biden mengkritik keputusan Hakim Distrik AS Aileen Cannon yang membatalkan kasus dokumen rahasia terhadap Donald Trump.
Donald Trump meminta Hakim Juan Merchan membatalkan putusan bersalahnya dalam kasus uang diam New York setelah putusan Mahkamah Agung tentang imunitas presiden bulan lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved