Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PARTAI berkuasa, Bharatiya Janata (BJP), gagal memperoleh suara mayoritas di parlemen. Narendra Modi yang menahkodai partai itu harus mencari mitra koalisi untuk mempertahankan kursi perdana menteri.
Dengan semua suara telah dihitung, Rabu (5/6) pagi, prediksi dari jajak pendapat BJP meraih kursi mayoritas pun terbantahkan. Partai tersebut kehilangan 62 kursi, sehingga turun menjadi 240. BJP membutuhkan 272 kursi untuk mendominasi parlemen India.
Ini adalah pertama kalinya sejak Modi terpilih pada 2014, BJP kandas untuk meraih kursi mayoritas di parlemen. Meskipun demikian, bersama dengan sekutu politiknya, yang dikenal sebagai aliansi demokrasi nasional (NDA), 292 kursi BJP cukup untuk membentuk pemerintahan dan mengembalikan Modi ke jabatannya untuk masa jabatan ketiga.
Baca juga : PM Narendra Modi Klaim Menangi Pemilu India
Sementara itu, aliansi oposisi, yang disingkat INDIA, jauh melampaui ekspektasi dan secara kolektif memenangkan lebih dari 230 kursi. Aliansi tersebut, yang terdiri dari lebih dari 20 partai oposisi nasional dan regional, berkumpul untuk pertama kalinya dalam pemilu kali ini dengan tujuan mengalahkan Modi.
Meskipun persaingan ketat, Modi bersikeras telah diberi mandat untuk kembali memimpin dalam pidato kemenangan. Berbicara kepada para pemilih di markas besar BJP di Delhi, Modi mengatakan sangat bahagia.
“Saya ingin sujud di hadapan rakyat negara ini. Hari ini juga merupakan momen emosional bagi saya pribadi. Ini adalah pemilu pertama saya setelah saya kehilangan ibu saya,” kata dia, dilansir dari Guardian, Rabu (5/6).
Baca juga : Narendra Modi Dituduh Hina 200 Juta Muslim India
“Berkah umat yang ketiga kalinya setelah 10 tahun menyemangati kita, memberi kekuatan baru. Lawan kami, meski bersatu, bahkan tidak bisa meraih kursi sebanyak yang diraih BJP,” tambahnya.
Para pejabat BJP bersikeras akan membentuk pemerintahan berikutnya, membantah adanya kemunduran, dan memenangkan lebih banyak kursi dibandingkan partai lainnya.
“NDA akan membentuk pemerintahan untuk ketiga kalinya. Perdana Menteri Modi akan dilantik untuk ketiga kalinya. Kongres akan menjadi oposisi untuk ketiga kalinya,” kata juru bicara BJP Jaiveer Shergill.
Baca juga : Separuh Warga Dunia akan Gelar Pemilu di 2024
Koalisi INDIA terbukti lebih tangguh dan sukses dibandingkan perkiraan banyak analis, meskipun mereka harus menghadapi lembaga-lembaga negara yang membekukan dana partai dan memenjarakan para pemimpin oposisi menjelang pemilu. Hal ini terutama didukung oleh partai-partai regional yang kinerjanya jauh mengungguli BJP, seperti partai Samajwadi di Uttar Pradesh, Kongres Trinamool di Benggala Barat, dan partai Dravida Munnetra Kazhagam di Tamil Nadu.
“Kita harus menghargai aliansi oposisi karena mereka lebih paham politik dan pemilu dibandingkan yang diperkirakan sebelumnya,” kata Direktur South Asia Institute di Wilson Centre Michael Kugelman.
Menurut dia banyak yang membiarkan pihak oposisi mati dan tidak mengira akan mampu memanfaatkan kelemahan BJP dalam beberapa tahun terakhir. Seperti menyangkut tekanan ekonomi atau penolakan terhadap nasionalisme Hindu.
Baca juga : India Ajak ASEAN Bangkit Pascapandemi Covid-19
“Namun sebaliknya, mereka melakukannya dengan cukup baik,” jelasnya.
Para analis mengatakan hasil pemilu ini akan berdampak signifikan terhadap lanskap politik India setelah pemilu. Sejak terpilih satu dekade lalu, Modi dan partai nasionalis Hindu BJP telah menikmati mandat yang kuat, sementara oposisi dipandang lemah dan tidak mampu melawan kekuatan partai.
Modi dipandang sebagai perdana menteri yang populer dan kuat dan dituduh mengawasi peningkatan otoritarianisme dan tindakan keras terhadap perbedaan pendapat selama satu dekade masa jabatannya.
Hasil ini merupakan kemenangan tersendiri bagi partai oposisi utama yang terkepung di negara itu dan saingan utama BJP, Kongres Nasional India, yang secara dramatis kalah dalam dua pemilu sebelumnya dari Modi dan menghadapi pertanyaan tentang masa depannya sebagai sebuah partai. Kali ini tampaknya Partai Kongres memperoleh lebih dari dua kali lipat jumlah kursinya.
Presiden Partai Kongres Mallikarjun Kharge mengatakan Modi telah menghadapi kekalahan moral dan politik dan mengatakan koalisi oposisi akan bertemu untuk membahas langkah mereka selanjutnya.
“Kami memfokuskan perjuangan kami pada pengangguran, petani, dan masyarakat miskin di negara ini. Sementara itu, BJP menyebarkan kebohongan dan kebencian, serta menjalankan kampanye yang kejam. Masyarakat menolak hal itu,” kata Kharga.
Ketua koalisi partai oposisi dari Partai Kongres Trinamool, Mamata Banerjee meminta Modi untuk mundur. “Hasil ini menunjukkan Modi telah kehilangan kredibilitas dan dia harus segera mengundurkan diri,” katanya.
Namun, dalam apa yang dianggap oleh sebagian orang sebagai tanda kegelisahan di kubu BJP, Modi kemudian beralih ke retorika agama yang lebih terpolarisasi selama kampanye, dengan menyebut umat Islam sebagai penyusup dan memiliki lebih banyak anak. BJP juga dituduh melecehkan, mengintimidasi lawan politik, dan menekan suara Muslim.
Kemampuan BJP untuk melanjutkan kebijakan nasionalis Hindu yang lebih garis keras juga dapat terhambat karena mereka terpaksa bergantung pada mitra koalisinya, yang beberapa di antaranya tidak memiliki agenda yang mengutamakan Hindu. Modi mungkin terpaksa mengambil keputusan yang lebih pragmatis atau berbasis konsensus dibandingkan sebelumnya.
Salah satu guncangan terbesar dalam hasil pemilu ini adalah kekalahan besar yang dihadapi BJP di Uttar Pradesh yang memiliki 80 kursi dan dipandang sebagai penentu. Penghitungan awal menunjukkan bahwa aliansi INDIA lebih unggul dibandingkan aliansi BJP, dengan beberapa tokoh besar BJP kehilangan kursi mereka, yang menunjukkan partai tersebut telah kehilangan dukungan penting di salah satu benteng utamanya. (Z-3)
GP perdana di Buddh dihadiri oleh lebih dari 100 ribu penggemar untuk melihat sejarah baru di negara tersebut pada tahun lalu.
POLDA Metro Jaya menangkap seorang laki-laki warga negara India berinisial VVS atas dugaan penipuan berkedok investasi trading forex fiktif. Korban mengalami kerugian hingga Rp3,5 miliar.
BEBERAPA implikasi akan terjadi apabila pengenaan bea masuk anti dumping (BMAD) dari hasil investigasi Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) diterapkan.
Justin Bieber dibayar sebesar US$10 juta (Rp162,6 miliar) untuk penampilan eksklusifnya itu.
PM India Narendra Modi ke Rusia, menunjukkan hubungan erat antara kedua negara meskipun ketergantungan Kremlin pada Tiongkok meningkat.
pencegahan terhadap penyelundupan itu terjadi, berawal dari kecurigaan petugas X-Ray yang melihat koper milik penumpang berinisial RM di bagasi pesawat Indigo Air
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) memastikan pelayanan untuk para pemilih disabilitas di pemilihan kepala daerah (pilkada) 2024 akan jauh lebih baik dibandingkan pemilihan umum sebelumnya
Setelah hasil mengejutkan pemilihan parlemen Prancis pada 6 Juli, di mana partai sayap kiri mengungguli sayap kanan ekstrem, saham dan obligasi pemerintah Prancis menghadapi ketidakpastian.
Rencana pesta kemenangan National Rally di paviliun hutan Bois de Vincennes Paris berubah menjadi kekecewaan.
Partai sayap kanan National Rally (RN) yang dipimpin Marine Le Pen memimpin dalam putaran pertama pemilihan parlemen Prancis, memenangkan 34% suara.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan pembubaran parlemen dan akan mengadakan pemilihan legislatif baru setelah hasil exit poll menunjukkan aliansinya kalah telak.
Narendra Modi telah dilantik sebagai perdana menteri India untuk masa jabatan ketiga dalam sebuah upacara megah di istana kepresidenan di Delhi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved