Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEORANG penumpang meninggal dunia dan lebih dari 30 lainnya terluka dalam penerbangan Singapore Airlines dari London yang mengalami turbulensi parah. Pesawat Boeing 777-300ER tujuan Singapura tersebut dialihkan ke Bangkok, melakukan pendaratan darurat pada pukul 15:45 waktu setempat (08:45 GMT).
Data pelacakan penerbangan menunjukkan bahwa penerbangan SQ 321 turun 6.000 kaki (1.800m) dalam beberapa menit dari ketinggian jelajahnya setelah melintasi Teluk Benggala. Pesawat tersebut membawa 211 penumpang dan 18 kru, menurut pernyataan dari maskapai tersebut. Maskapai tersebut menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban yang belum disebutkan namanya.
Apa yang terjadi di dalam pesawat masih belum jelas. Salah satu penumpang, Dzafran Azmir, seorang mahasiswa 28 tahun, mengatakan bahwa pesawat tiba-tiba mulai "miring ke atas dan ada guncangan."
Baca juga : Jasa Raharja Jamin Korban Kecelakaan Bus Rosalia Indah Dapat Santunan
"Saya mulai bersiap-siap menghadapi apa yang terjadi, dan sangat tiba-tiba ada penurunan yang sangat dramatis sehingga semua orang yang duduk dan tidak memakai sabuk pengaman langsung terlempar ke langit-langit," kata Dzafran saat dikutip dari BBC.
"Beberapa orang terbentur kepala pada kabin bagasi di atas kepala dan membuat penyok, mereka membentur tempat lampu dan masker dan menembusnya."
Maskapai mengatakan bahwa 31 orang yang berada di dalam pesawat telah dibawa ke rumah sakit
"Penumpang dan kru yang tersisa sedang diperiksa dan diberikan perawatan yang diperlukan di Bandara Internasional Suvarnabhumi di Bangkok," tambahnya.
Maskapai juga bekerjasama dengan otoritas Thailand untuk memberikan bantuan medis kepada penumpang, dan mengirimkan tim ke Bangkok untuk memberikan bantuan tambahan yang diperlukan.
Pihak berwenang Thailand telah mengirim ambulans dan tim darurat ke Bandara Suvarnabhumi. Menteri Transportasi Singapura, Chee Hong Tat, mengatakan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan kepada penumpang dan keluarga mereka.
Baca juga : Pesawat Bawa Delapan Penumpang Jatuh di Jalan Malaysia, 10 Tewas
"Saya sangat sedih mendengar tentang insiden di penerbangan Singapore Airlines SQ321 dari London Heathrow ke Singapura," tulisnya dalam sebuah pernyataan di Facebook.
Turbulensi biasanya disebabkan oleh pesawat yang terbang melalui awan, tetapi ada juga turbulensi "udara jernih" yang tidak terlihat pada radar cuaca pesawat dan tidak dapat diprediksi.
"Cedera akibat turbulensi parah relatif jarang dalam konteks jutaan penerbangan yang dioperasikan. Namun, turbulensi parah dapat dramatis dan menyebabkan cedera parah atau dalam kasus ini, kematian," kata ahli penerbangan John Strickland.
Kru penerbangan juga dilatih bagaimana merespons turbulensi, tambahnya. "Bukan tanpa alasan bahwa maskapai menyarankan untuk tetap mengenakan sabuk pengaman dengan longgar sepanjang penerbangan, baik jarak jauh maupun dekat," tambahnya.
Penelitian telah menunjukkan bahwa perubahan iklim akan membuat turbulensi parah lebih mungkin terjadi di masa depan. (Z-10)
Singapore Airlines menawarkan kompensasi kepada penumpang yang terluka dalam penerbangan SQ 321 dari London ke Singapura yang mengalami turbulensi parah.
Delapan orang telah dibawa ke rumah sakit setelah penerbangan Qatar Airways QR017 dari Doha ke Dublin mengalami turbulensi di atas Turki.
Penerbangan Qatar Airways QR107 dari Doha ke Dublin mengalami turbulensi hebat saat terbang di atas Turki, mengakibatkan 12 orang terluka.
Hampir 60 orang, termasuk lima warga Singapura, masih dirawat di tiga rumah sakit di Bangkok setelah penerbangan Singapore Airlines mengalami turbulensi parah.
Seorang penumpang Singapore Airlines SQ321 bercerita kepada BBC perjalanan yang awalnya "normal" berubah menjadi momen ketakutan setelah pesawat alami turbulensi.
CEO Singapore Airlines, Goh Choon Phong, mengucapkan belasungkawa dan permintaan maaf kepada penumpang dan keluarga yang terdampak insiden turbulensi.
Lebih dari 143 penumpang dan kru pesawat yang mengalami turbulensi di penerbangan SQ321 dari Bangkok telah tiba di Bandara Changi, Singapura.
Geoff Kitchen, pria Inggris berusia 73 tahun, meninggal akibat diduga serangan jantung di dalam penerbangan Singapore Airlines yang mengalami turbulensi hebat.
Dirjen Bea Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI Askolani menegaskan bahwa aturan barang bawaan penumpang pesawat dan kapal ke luar negeri, ditetapkan demi mempermudah penumpang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved