Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
WAKIL Ketua DPR RI Bidang Korinbang Rachmat Gobel mengajak parlemen Turki untuk mendorong Indonesia dan Turki untuk melakukan kerja sama di bidang teknologi.
“Saya sudah beberapa kali berkunjung ke Turki dan juga menghadiri pameran teknologi Technofest di Turki. Saya menyaksikan sendiri kemampuan Turki di bidang teknologi. Karena itu penting sekali kedua negara menjalin kerja sama di bidang teknologi,” kata Gobel, Jumat (17/5).
Hal itu disampaikan Gobel saat menerima delegasi parlemen Turki yang berkunjung ke Indonesia.
Baca juga : Kunjungi Hungaria dan Turki, Gobel: Saatnya Indonesia Kuasai Teknologi Pengolah Air Laut
Dalam pertemuan itu, Gobel didampingi anggota Komisi I DPR RI Muhammad Farhan. Sedangkan delegasi Turki dipimpin Osman Saglam. Ia didampingi Murat Cahid Cingi dan Muzeyyen Sevkin. Hadir pula Duta Besar Turki untuk Indonesia Prof Talip Kucukcan.
Osman Saglam mengatakan bukti kemajuan teknologi Turki adalah produsen alat-alat rumah tangga bermerk Beco yang merupakan produsen terbesar di Eropa dan nomor dua di dunia. Beco memproduksi peralatan seperti microwave dan mesin cuci.
Industri elektronika Turki juga sudah mulai menguasai Eropa. Selain itu, Turki juga sudah mampu memproduksi pesawat tempur dan kapal perang sendiri.
Baca juga : Gobel Kunjungi Industri Pengolahan Air Laut di Hungaria dan Turki
“Kandungan lokal industri di Turki harus mencapai minimal 80%, termasuk untuk mesinnya,” katanya.
Sebagai perbandingan, ketentuan kandungan lokal di Indonesia, yang disebut dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), baru berada di angka minimal 40%.
Gobel mengatakan Turki tidak membeli teknologi dari negara lain tapi membangun sendiri kemampuannya dalam menguasai teknologi. Hal ini, katanya, patut dipelajari Indonesia dan dibagi strateginya agar Indonesia juga memiliki kemandirian di bidang teknologi.
Baca juga : Rachmat Gobel Ungkap Kerugian bila Indonesia Gemar Impor
“Mereka selalu mengklaim bahwa dari segi harga bisa lebih rendah dari Tiongkok tapi dari segi kualitas bisa lebih tinggi dari kualitas teknologi negara-negara di Asia. Mereka selalu menyatakan bahwa standar teknologinya mengikuti standar Uni Eropa. Tentu ini patut kita dalami,” katanya.
Saat menghadiri pameran teknologi Technofest, kata Gobel, Turki menjadikan anak-anak sekolah dari SD, SMP, dan SMA sudah dilibatkan secara aktif.
“Mereka bukan hanya hadir tapi menjadi bagian dalam pameran tersebut,” katanya.
Baca juga : Gobel: Pemerintah Harus Lebih Fokus Lindungi Industri Kain Nasional
Karena itu, katanya, selain bekerja sama di bidang teknologi, sebaiknya Turki dan Indonesia menjalin kerja sama di bidang pendidikan.
“Selama ini kita mengenal istilah sister city, yaitu kerja sama antara satu kota dari satu negara dengan satu kota dari negara lain. Kita patut menjalin kerja sama sister school. Dengan demikian ada kerja sama antara institusi pendidikan di Indonesia dengan institusi pendidikan di Turki yang melibatkan semua komponennya. Mulai dari siswa, guru, dan juga tenaga administrasinya,” katanya.
Kerja sama antara Turki dan Indonesia ini, kata Gobel, penting untuk dilakukan karena kedua negara sama-sama beranjak dari negara berkembang.
“Selama ini selalu antara negara berkembang dan negara yang dari awal sudah menjadi negara maju. Padahal kita butuh sharing sebagai sesama negara berkembang. Bagaimana strateginya, apa langkah-langkahnya, dan apa syarat-syaratnya,” katanya.
Tawaran itu disambut baik Osman Saglam. “Kami akan membawa usulan ini di parlemen untuk dibahas untuk kemudian didorong ke pemerintah.”
Gobel mengingatkan bahwa hubungan kedua negara jangan hanya menekankan aspek politik dan bisnis saja tapi juga harus menyentuh di level terdalam yaitu hubungan people to people dan heart to heart.
“Ini akan lebih langgeng dan berjangka panjang,” pungkas Gobel. (RO/Z-1)
Rachmat Gobel mengingatkan pelaku industri dalam negeri untuk waspada terhadap rencana pemerintah yang akan menerapkan bea impor tambahan terhadap sejumlah produk impor.
HARGA alat kesehatan dan obat di Indonesia jauh lebih mahal daripada di negara lain. Penyebabnya, masih ada pejabat yang kurang memiliki visi dan komitmen dalam membangun industri dalam negeri.
Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel, menyoroti masalah pengelolaan ekonomi nasional yang ditandai dengan tumbangnya sejumlah industri dalam negeri dan maraknya PHK.
Joint Commission yang diajukan ialah di bidang ekonomi, sosial, dan politik.
KETUA Tim Pengawas Pembangunan Daerah Perbatasan DPR RI, Rachmat Gobel, meminta pemerintah agar tidak mengurangi perhatiannya dalam pembangunan di daerah perbatasan.
MENTERI Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melepas ekspor perdana komoditas jagung sebesar 50.000 ton menuju Filipina. Selain itu, Mentan juga mengirim jagung untuk pasar domestik
MENTERI luar negeri Turki pada Rabu (31/7) mengatakan bahwa dengan menghabisi kepala politik Hamas Ismail Haniyeh, Israel juga telah membunuh perdamaian.
KEMENTERIAN Luar Negeri Turki mengatakan genosida yang dilakukan pemimpin kelompok Nazi Jerman Adolf Hitler telah berakhir. Hal serupa juga akan terjadi pada PM Israel Benjamin Netanyahu.
Iwan juga mengatakan sewaktu syuting di Hipodrom Konstantinopel, mereka didatangi pihak keamanan lalu dicecar dengan berbagai pertanyaan terkait tujuan mereka.
Pelatih Turki Vincenzo Montella mengatakan para pemainnya perlu memanfaatkan kekuatan dukungan suporter saat menghadapi Belanda
PEMIMPIN kelompok pejuang Palestina, Hamas, Ismail Haniyeh mengadakan pembicaraan dengan Qatar, Mesir, dan Turki untuk meninjau perkembangan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Demiral mencetak dua gol saat Turki menang 2-1 atas Austria dan memastikan tempat di perempat final untuk menghadapi Belanda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved