Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TIONGKOK mendukung rancangan resolusi baru di Dewan Keamanan (DK) PBB mengenai gencatan senjata segera di Jalur Gaza. Rancangan terbaru itu setelah yang diusulkan Amerika Serikat (AS) diveto Tiongkok dan Rusia.
“Tiongkok mendukung rancangan resolusi ini dan memuji Aljazair dan negara-negara Arab lainnya atas kerja keras mereka dalam hal ini,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Lin Jian.
Dia berharap DK PBB akan mengesahkannya sesegera mungkin dan mengirimkan sinyal kuat untuk penghentian permusuhan. Perang tersebut dimulai dengan serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 7 Oktober yang mengakibatkan sekitar 1.160 kematian di Israel, sebagian besar warga sipil.
Baca juga : Tiongkok Kecewa Amerika Serikat Lakukan Hak Veto Gencatan Senjata Gaza
Israel telah berjanji untuk menghancurkan para militan, yang juga menyandera sekitar 250 orang, yang Israel yakini sekitar 130 orang masih berada di Gaza, termasuk 33 orang diperkirakan tewas.
Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas pada Minggu (24/3), menyebutkan total korban jiwa di wilayah tersebut sebanyak 32.226 orang, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Dewan tersebut terpecah belah mengenai perang Israel-Hamas sejak serangan 7 Oktober, dan hanya menyetujui dua dari delapan resolusi, yang keduanya terutama berkaitan dengan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang hancur.
Baca juga : Koalisi Negara Arab Desak DK PBB Ambil Tindakan untuk Selamatkan Gaza
Anggota tetap Dewan dan pendukung utama Israel, Amerika Serikat dengan tegas mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri setelah serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pekan lalu, DK melakukan pemungutan suara terhadap rancangan yang diajukan oleh Amerika Serikat yang menyerukan gencatan senjata segera terkait dengan pembebasan sandera.
Tiongkok dan Rusia memveto resolusi tersebut, mengkritik resolusi tersebut karena tidak secara eksplisit menuntut Israel menghentikan kampanyenya.
Baca juga : AS Ingin Gencatan Senjata Sementara di Gaza, Hamas Ogah
Teks baru tersebut menuntut gencatan senjata segera selama bulan suci Ramadhan yang sedang berlangsung, mengarah pada gencatan senjata permanen yang berkelanjutan.
Resolusi tersebut juga menuntut pembebasan segera dan tanpa syarat semua sandera serta pencabutan semua hambatan terhadap penyediaan bantuan kemanusiaan dalam skala besar.
Naskah tersebut diajukan oleh anggota tidak tetap DK PBB, yang bekerja sama dengan Amerika Serikat selama akhir pekan untuk menghindari veto, menurut diplomat yang berbicara tanpa menyebut nama.
Baca juga : Dewan Keamanan PBB Kaji Putusan ICJ, Aljazair: Masa Impunitas Israel Telah Berakhir
Beijing, yang merupakan anggota tetap DK PBB dan memegang hak veto, mengatakan pada Senin (25/3), bahwa pihaknya mendukung resolusi tersebut.
“Rancangan ini mengambil sikap yang jelas dalam menuntut gencatan senjata dan memperluas bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, dan dengan demikian sesuai dengan orientasi tindakan Dewan Keamanan yang benar,” kata Lin.
“Saat ini konflik di Gaza masih berlarut-larut sehingga menimbulkan krisis kemanusiaan. Komunitas internasional mengharapkan Dewan Keamanan memenuhi tugasnya secara praktis dan komprehensif,” tambahnya.
(AFP/Z-6)
Pada pertemuan "konsultatif" di Tunis, pemimpin dari Tunisia, Aljazair, dan Libia bertemu untuk membahas pembentukan koalisi regional Maghreb yang baru.
negara terbesar di dunia, nomor satu luasnya lebih dari 18 juta km persegi atau setara 11% dari luas daratan bumi
KELOMPOK negara-negara Arab di New York mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan segera terhadap situasi di Jalur Gaza, Palestina.
AMERIKA Serikat mengajukan draf resolusi di Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata sementara di Gaza. Di sisi lain, Hamas meminta gencatan senjata yang permanen.
Keputusan itu diambil FAF setelah sebuah rudal menghantam rumah sakit di Jalur Gaza yang disebut kelompok militan Hamas telah menewaskan ratusan orang.
Pasukan pendudukan Israel menargetkan Sekolah Dalal al-Maghribi di Gaza.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menilai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan kebrutalan yang nyata, tetapi masyarakat internasional bungkam.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
WAKIL Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menilai sosok pemimpin biro politik organisasi perlawanan Palestina Hamas Ismail Haniyeh sebagai pejuang kemerdekaan Palestina.
AMERIKA Serikat akan terus mengupayakan gencatan senjata di Jalur Gaza meskipun ketua biro politik Hamas Ismail Haniyeh meninggal. Ini dikatakan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved