Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
HAMPIR dua tahun berlalu sejak ASEAN menetapkan konsensus lima poin untuk membantu Myanmar menyelesaikan krisis politiknya. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan bahwa masih ada sejumlah pekerjaan rumah yang masih harus dilakukan ASEAN untuk membantu mengatasi krisis Myanmar.
“Kami masih memiliki beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan di Myanmar,” kata Retno saat memimpin pembukaan Pertemuan para Menlu ASEAN (AMM), di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Senin (4/9)
Retno menambahkan ASEAN hanya bisa maju dengan kekuatan penuh jika ingin memastikan solusi yang damai dan berjangka panjang di Myanmar.
"Keketuaan kami telah bekerja keras, termasuk situasi di dalam untuk mendorong solusi ASEAN yang bersatu,” sebutnya.
Baca juga: PBB Didesak Putus Hubungan dengan Para Pemimpin Kudeta Myanmar
Keketuaan Indonesia bekerja keras dalam penanganan krisis di Myanmar. Apalagi ASEAN hanya dapat melangkah maju dengan kekuatan penuh dan solusi yang langgeng di Myanmar.
"Sebagaimana diamanatkan oleh para Pemimpin, jika kami dapat memastikan perdamaian, kami akan melakukan tinjauan komprehensif terhadap implementasi 5PC yang telah disepakati dalam Musyawarah Pemimpin,” tegasnya.
Baca juga: Retno: ASEAN Terus Kerja Keras Beri Manfaat bagi Kawasan
Retno memastikan bahwa pihaknya akan melakukan peninjaun komprehensif terhadap penerapan Lima Poin Konsensus (5PC) dalam penanganan krisis Myanmar.
Sebelumnya, para pemimpin dan perwakilan negara-negara ASEAN telah menggelar ASEAN Leaders Meeting (ALM) di Sekretariat ASEAN, Jakarta, pada Sabtu (24/4/2021).
Lima Poin Konsensus
Dalam Pertemuan Pemimpin ASEAN (ASEAN Leaders Meeting/ALM) secara khusus membahas krisis Myanmar telah disepakati 5 poin konsensus.
1. Kekerasan harus segera dihentikan di Myanmar dan semua pihak harus menahan diri sepenuhnya;
2. Dialog konstruktif di antara semua pihak terkait harus segera dimulai untuk mencari solusi damai bagi kepentingan rakyat;
3. Utusan khusus Ketua ASEAN akan memfasilitasi mediasi proses dialog dengan bantuan Sekretaris Jenderal ASEAN;
4. ASEAN akan memberikan bantuan kemanusiaan melalui AHA Centre (The ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on disaster management);
5. Utusan khusus dan delegasi akan mengunjungi Myanmar untuk bertemu dengan semua pihak terkait.
(Z-9)
PRESIDEN Joko Widodo menekankan pentingnya kerja sama antara ASEAN dan Australia dalam rangka memperingati 50 tahun hubungan kemitraan.
Indonesia harus lebih serius memanfaatkan peluang kerja sama dengan Australia
Selain transformasi digital, isu geopolitik turut dibahas Jokowi di KTT ASEAN-Australia.
Presiden Joko Widodo menekankan bahwa hal-hal yang menyentuh kepentingan rakyat harus diperhatikan
KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) tengah melakukan peningkatan beberapa infrastruktur fasilitas penunjang di Kawasan Labuan Bajo dan Kawasan Tana Mori,
Perpindahan tempat dilakukan Apkasi sebagai bentuk dukungan pada pelaksanaan kegiatan kenegaraan yang tentunya memiliki urgensi lebih tinggi.
SEKJEN PBB Antonio Guterres menyampaikan pihaknya mendukung penuh inisiatif kepresidenan ASEAN dan 5 poin konsensus untuk menuntaskan krisis di Myanmar.
Onframe Dance Management bertanggung jawab atas penyelenggaraan pertunjukan tari yang memikat hati para hadirin dalam merayakan keragaman budaya dari negara-negara anggota ASEAN.
Polri akan mengerahkan sebanyak 6.182 personel untuk pengamanan yang tersebar di DKI Jakarta dan dua daerah penyangga, yakni Jawa Barat dan Banten.
KTT ASEAN yang berlangsung di Labuan Bajo beberapa waktu lalu telah menghasilkan 12 dokumen kesepakatan
PRESIDEN Joko Widodo menyampaikan sejumlah tantangan yang dihadapi Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) ke depan saat memimpin KTT Ke-15 di NTT, Kamis (11/5).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved