G7 Sepakati Gagalkan Rusia, Zelenskyy Punya Kesempatan Cari Perhatian Dunia

NEGARA kaya Kelompok Tujuh (G7) mengisyaratkan bahwa mereka siap untuk mendukung Ukraina dalam jangka panjang. Mereka juga memberikan kesempatan kepada Presiden Volodymyr Zelenskyy untuk memenangkan hati negara-negara seperti Brazil dan India pada hari terakhir pertemuan di Jepang.

Ketidakpercayaan terhadap Tiongkok sebagai mitra dagang dan tekad untuk membantu Ukraina mengusir invasi Rusia. Ini adalah pesan utama yang disampaikan oleh negara-negara demokrasi terkemuka di dunia pada pertemuan di Kota Hiroshima, Jepang tersebut.

Namun, Rusia mengklaim telah berhasil merebut Kota Bakhmut di Ukraina Timur, setelah pengepungannya selama berbulan-bulan. Mereka menandai ini sebagai pertempuran paling berdarah dalam perang tersebut.

Baca juga: Hari Ketiga KTT G7, Jokowi akan Hadiri Sesi Kerja Sama dan Bertemu Pebisnis Jepang

Para pemimpin G7 telah memperdebatkan bagaimana cara menanggapi konflik yang dimulai pada bulan Februari tahun lalu ini. Potensi program pelatihan bersama sekutu untuk pilot-pilot Ukraina merupakan sebuah pesan untuk Rusia bahwa mereka tidak boleh berharap untuk berhasil dalam invasinya dengan memperpanjang konflik.

Ukraina belum mendapatkan komitmen untuk pengiriman pesawat-pesawat tersebut. Namun, para pejabat senior AS mengatakan bahwa Presiden AS Joe Biden mendukung program pelatihan bersama Ukraina dengan menggunakan pesawat-pesawat F-16.

Baca juga: Presiden Dorong Kolaborasi dan Inklusivitas Kerja Sama Global di KTT G7

Sementara itu, Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa KTT G7 merupakan sebuah kesempatan untuk meyakinkan negara-negara berkembang besar, India dan Brazil untuk keluar dan memberikan dukunganj kepada Ukraina.

Macron menyampaikan komentar tersebut kepada para wartawan sehari setelah menyebut kunjungan mendadak Zelenskyy pada KTT tersebut sebagai pengubah permainan.

Tak lama setelah Zelenskyy tiba di Jepang, Rusia mengklaim kemenangan di Bakhmut. Beberapa jam sebelum klaim dari Moskow, Ukraina telah menolak klaim kepala tentara bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, bahwa pesawat tempur Wagner miliknya telah menyelesaikan perebutan kota tersebut.

Pada hari pertama KTT G7, Presiden AS Joe Biden mendukung pelatihan pilot-pilot Ukraina dengan jet tempur F-16 untuk pertama kalinya.

Menurut seorang pejabat AS, Biden juga berencana untuk meluncurkan paket bantuan militer senilai US$375 juta untuk Ukraina di Jepang. Pejabat tersebut mengatakan, paket bantuan tersebut akan mencakup artileri, amunisi, dan peluncur roket HIMARS. (Z-10)