Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SAYAP bersenjata kelompok pejuang Palestina, Hamas mengatakan, hingga Kamis (26/10), hampir 50 orang sandera mereka di Jalur Gaza telah tewas karena serangan bom Israel.
Menurut angka pemerintah Israel yang tidak dapat dikonfirmasi oleh AFP, setidaknya setengah dari sandera memiliki paspor asing.
“Brigade (Ezzedine) Al-Qassam memperkirakan jumlah tahanan Zionis yang terbunuh di Jalur Gaza akibat serangan dan pembantaian Zionis telah mencapai hampir 50 orang,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan di saluran Telegramnya.
Baca juga : Inilah Gambaran Hamas di Mata Sanderanya
AFP belum dapat memverifikasi klaim tersebut. Israel melancarkan pemboman udara dan artileri besar-besaran ke Gaza setelah Hamas melakukan serangan brutal di Israel selatan.
"Kami telah memberi tahu keluarga 224 sandera. Jumlah ini berubah berdasarkan informasi intelijen yang kami peroleh," kata juru bicara militer Daniel Hagari kepada wartawan.
Baca juga : Pemimpin Iran Khamenei Sebut AS Arahkan Pengeboman Israel di Gaza
Sebelumnya, tentara Israel mengatakan 224 orang diculik oleh militan dalam serangan yang menyebabkan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, tewas. Empat sandera telah dibebaskan dengan mediasi dari Qatar, terdiri dari dua warga Amerika Serikat dan dua warga Israel.
"Upaya memulangkan para sandera adalah prioritas utama," kata Hamas.
Pada Selasa, 24 Oktober 2023, Kepala Kantor Media Pemerintah Gaza, Salama Maarouf mengatakan, genosida Nazi-Zionis Israel di jalur Gaza telah memasuki hari ke-18. Korban tewas mencapai 5.791 orang, dimana hampir separuhnya adalah anak-anak.
"Jumlah syuhada sejak dimulainya Holocaust pendudukan Nazi Israel ke Jalur Gaza pada 7 Oktober telah mencapai 5.791 syuhada, antara lain: 2.360 anak-anak, 1.292 wanita, dan 295 orang lanjut usia. 1.550 syuhada yang hilang di bawah reruntuhan, sementara 16.297 warga terluka," kata kementerian, dikutip dari informasi Palestinian Press Agency.
Baca juga : Dokter Gaza Ungkap Bom Israel Sebabkan Luka Bakar Derajat IV, Rusak hingga ke Tulang
Dikatakan bahwa Israel mengebom Jalur Gaza dengan lebih dari 12 ribu ton bahan peledak. Hal itu setara dengan kekuatan bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima di Jepang, dengan rata-rata 33 ton bahan peledak dijatuhkan pada setiap kilometer persegi di Jalur Gaza sejak awal agresi.
"Satu dari setiap 100 warga menjadi syahid atau terluka akibat Holocaust Nazi yg sedang berlangsung di Jalur Gaza," sebut pernyataan itu. (Z-4)
Tindakan Israel selama ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
UPACARA pemakaman Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik kelompok perlawanan Hamas, dimulai pada Kamis (1/8) di ibu kota Iran, Teheran, yang dihadiri sejumlah besar warga dan pejabat.
Pasukan pendudukan Israel menargetkan Sekolah Dalal al-Maghribi di Gaza.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menilai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan kebrutalan yang nyata, tetapi masyarakat internasional bungkam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved