Jurnalis Prancis Tewas Terkena Serangan Roket di Ukraina

JURNALIS asal Prancis yang bekerja sebagai koordinator video Agence France-Presse, Arman Soldin, 32, tewas terkena ledakan roket Rusia, di timur kota Bakhmut, Ukraina.

Arman meninggal, Senin (8/5), di kota Chasiv Yar, 10 km dari Bakhmut. Saat itu Arman sedang bersama-sama dengan tentara Ukraina yang juga terkena ledakan.

AFP mengungkapkan bahwa tentara dan media yang ada pada saat itu, tidak terluka. Sedangkan posisi Arman sangat dekat dengan pusat ledakan.

“Seluruh agensi merasa sedih atas kepergian Arman. Kematiannya, akan menjadi pengingat yang buruk mengenai resiko dan bahaya yang dihadapi oleh jurnalis, setiap hari, dalam meliput konflik di Ukraina,” ungkap Direktur AFP Fabrice Fries dalam cuitan sosial media, dikutip Rabu (10/05).

Arman telah berada di Ukraina satu hari setelah, invasi pertama pada 24 Februari 2022. Sejak saat itu, Soldin bersama AFP telah meliput konflik yang terjadi di Ukraina.

Kementerian pertahanan Ukraina menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga dan rekan kerja Soldin dalam sebuah pernyataan di Twitter. Kementerian mengatakan dia tewas dalam serangan rudal Rusia di Chasiv Yar di wilayah timur Donetsk.

"Dia mendedikasikan hidupnya untuk memberi tahu dunia tentang kebenaran. Warisannya, serta perjuangannya, akan terus hidup," katanya.

Kematian Soldin, kini menambah daftar tewasnya jurnalis yang meliput konflik di Ukraina. Dilansir dari grup advokasi media Reporters Without Borders (RSF), setidaknya ada 11 jurnalis yang kini menjadi korban dalam perang tersebut. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Thalatie Yani