Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEPALA Departemen Hubungan Internasional Universitas Indonesia Asra Virgianita mengatakan bahwa keketuaan ASEAN belum bisa diharapkan mampu menyelesaikan konflik dalam suatu negara, seperti krisis di Myanmar.
"Berharap keketuaan ASEAN bisa menyelesaikan konflik, dalam konteks ini seperti di Myanmar, kok rasanya agak terlalu jauh berharap ke sana," kata Asra kepada Media Indonesia, Selasa (9/5).
Namun dalam penyelesaian konflik itu, lanjut Asra tentunya bisa dilakukan dengan dialog-dialog atau memastikan keputusan dan mekanisme yang akan dilakukan agar kestabilan tetap terjaga.
Baca juga: Dukung KTT Ke-42 ASEAN, AirNav Indonesia Siapkan Ruang Udara Khusus
"Hal seperti seharusnya bisa digagas, dan diusulkan dalam pertemuan ini," ujarnya.
Dia menambahkan dalam konteks kebijakan luar negeri Indonesia tentunya pelaksanaan KTT ASEAN sangat penting, begitu juga secara regional dan kawasan tetap masih penting.
Baca juga: Pertemuan Pejabat Senior ASEAN Bahas Isu Prioritas
"Kawasan ini tetap menjadi penting, tanpa kestabilan kawasan tidak ada pertumbuhan, satu negara yang aman saja tidak bisa menghasilan epicentrum of growth," terangnya.
Dia menilai pelaksanaan KTT tetap masih relevan, meskipun dihadapkan dengan sejumlah persoalan seperti pengaruh Tiongkok dan AS yang lebih kuat ke negara-negara anggota Asean serta masalah global lainnya.
“Tetapi bagaimanapun asean masih punya posisi untuk dipandang oleh dunia. Persoalan kita juga tidak hanya membahas geopolitik, ada juga permasalahan geo ekonomi, dan isu-isu tidak sebatas hanya bicara dalam konteks keamanan tadi," tegasnya.
Bahkan ada hal yang jauh lebih penting menyatukan negara kawasan termasuk visi -misi keketuaan ASEAN berbicara tentang digital ekonomi, keamanan pangan dan persoalan lainya sehingga keberadaan ASEAN menjadi sangat signifikan.
“Jadi epicentrum of growth tidak sebatas bicara ekonomi saja, ekonomi tidak akan jalan tanpa ada kestabilan, jadi komitmen ini yang paling penting untuk dipastikan bahwa epicentrum of growth tidak sebatas bicara tentang bagaimana kita mencapai pertumbuhan ekonominya, bagaimana kerjasama ekonominya,” tuturnya.
"Jadi kita tidak melihat semata apa yang terjadi secara global tetapi bagaimana kita merespon itu,” tambahnya.
Dia menegaskan bahwa bagaimanapun bagi Indonesia KTT ASEAN itu tetap penting. Sebaliknya, juga Indonesia itu penting bagi ASEAN. Bahkan Indonesia secara politik kuat, secara ekonomi memiliki market tinggi dengan penduduk terbesar, sehingga Indonesia memiliki posisi yang mendapat nilai untuk ASEAN.
“ASEAN masih tetap penting buat kita, buat Indonesia bahkan buat kawasan ini,” pungkasnya. (Fer/Z-7)
SEKJEN PBB Antonio Guterres menyampaikan pihaknya mendukung penuh inisiatif kepresidenan ASEAN dan 5 poin konsensus untuk menuntaskan krisis di Myanmar.
Onframe Dance Management bertanggung jawab atas penyelenggaraan pertunjukan tari yang memikat hati para hadirin dalam merayakan keragaman budaya dari negara-negara anggota ASEAN.
Polri akan mengerahkan sebanyak 6.182 personel untuk pengamanan yang tersebar di DKI Jakarta dan dua daerah penyangga, yakni Jawa Barat dan Banten.
KTT ASEAN yang berlangsung di Labuan Bajo beberapa waktu lalu telah menghasilkan 12 dokumen kesepakatan
PRESIDEN Joko Widodo menyampaikan sejumlah tantangan yang dihadapi Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) ke depan saat memimpin KTT Ke-15 di NTT, Kamis (11/5).
Presiden Joko Widodo menekankan bahwa hal-hal yang menyentuh kepentingan rakyat harus diperhatikan
Hikmahanto menilai keberhasilan pengamana terlihat sampai dengan perjalanan dari tamu masing-masing negara yang kembali dengan aman
Suksesi KTT ASEAN tidak lepas dari relawan yang ada di dapur. Mereka memasok ribuan nasi bungkus untuk petugas keamanan setiap harinya.
Kegiatan SME's HUB ini merupakan bukti bahwa Kementerian BUMN siap untuk mendorong UMKM Go Internasional
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved