Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Proses evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dan mahasiswa Indonesia yang ada di Sudan, Afrika, masih terus dilakukan akibat konflik yang terjadi di sana. Mereka dievakuasi ke tempat yang lebih aman, dengan tujuan Jeddah.
Informasi yang diperoleh dari Ketua Ikatan Alumni Sudan Bidang 1 Sumber Daya Manusia dan Organisasi, Muhammad Fakhrurrazi Anshar, sebelum ke Jeddah, warga asal Indonesia diamankan di Port Sudan.
"Kemarin sudah ada pemberangkatan gelombang pertama. Hari ini sudah dilakukan evakuasi tahap kedua, khususnya mahasiswa Indonesia yang ada di Sudan," ungkap Fakhrurrazi, Selasa (25/4).
Baca juga: 542 WNI Dievakuasi dari Sudan Menuju Jeddah
Sebelumnya, dia mengungkapkan, ada sekitar 1.200 WNI termasuk di dalamnya mahasiswa terjebak konflik di beberapa kota di Sudan. Dan 40 diantaranya mahasiswa asal Sulawesi Selatan.
Menurut Fakhrurrazi, masalah yang dihadapi di Sudan saat ini, terkait transportasi darat (bus) yang digunakan memasang tarif berkali-kali lipat.
Baca juga: Lalui Hari-hari Sulit, Pengungsi Ceritakan Pelarian yang Penuh Risiko dari Sudan
"Sekali jalan tarif bus senilai 14 ribu dollar, atau sekitar Rp200 juta. Uang cash yang diberikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Sudan kepada mahasiswa sudah habis," ungkap Fakhrurrazi.
Satu bus, muat sekitar 60 orang. Mereka sudah tiba di Port Sudan. Perjalanan antara Khartoum dengan Port Sudan sekitar 8 hingga 12 jam.
Sementara, di Sudan dilakukan embargo, sehingga transaksi via ATM tidak bisa dilakukan.
Sebelumnya sekitar 500 WNI telah berhasil dievakuasi di proses evakuasi tahap pertama. Mereka dibawa ke Jeddah, Arab Saudi setelah sempat terjebak di tengah konflik bersenjata Sudan. Sebagain besar dari mereka adalah mahasiswa.
(Z-9)
Kudeta, Konflik, dan Krisis jadi Isu Utama KTT Afrika
Suara ledakan terdenar ketika tentara menargetkan pangkalan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat dengan artileri.
Kondisi perang yang berkepanjangan di Sudan telah berdampak terhadap persediaan makanan. PBB memperingatkan ancaman kelaparan parah.
SEDIKITNYA 16 warga sipil dilaporkan tewas dalam baku tembak antara tentara Sudan dan Pasukan Pendukung Cepat (RSF) di Wilayah Darfur, Sudan.
PEMIMPIN de facto Sudan sekaligus panglima angkatan bersenjata Abdel Fattah al-Burhan mengumumkan gencatan senjata "sepihak" pada Selasa (27/6) yang merupakan hari pertama libur Idul Adha.
PERANG saudara masih berkecamuk di Sudan. Pertempuran antara militer dan kelompok paramiliter yang disebut Pasukan Pendukung Cepat (RSF) meletus sejak Sabtu, (15/4).
AMERIKA Serikat dan Inggris melancarkan serangan udara ke Houthi di Yaman yang dituduh mengancam pelayaran internasional di Laut Merah. Siapakah Houthi?
SELAMA berbulan-bulan, tentara Sudan tetap bungkam di tengah dugaan campur tangan Emirat dalam perang saudara di negara tersebut.
Duta Besar AS, Linda Thomas-Greenfield menuduh Sudan mengancam untuk mengusir misi PBB di tengah perang saudara saat ini.
KBRI Khartoum, sudan mengevakuasi 10 WNI dari Sudan melalui Jeddah ke Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved