Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DUTA Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Azad mengungkapkan bahwa gelombang protes besar-besaran yang kini terjadi di Iran atas kasus kematian Mahsa Amini (22) adalah suatu gerakan yang bermotto pada kekerasan dan berkeinginan menggulingkan pemerintahan yang sah.
“Mereka melakukan kampanye untuk menggulingkan kekuasaan dan kampanye kekerasan yang tertinggi. Hal ini yang saya lihat menjadi motto dari para demonstran yang ada di Iran saat ini,” ujar Azad di Kapal Perang Iran DENA 75, Rabu (9/11).
Azad, kemudian menyebut para demonstran melakukan tindakan ‘biadab’ lewat protes yang mereka lakukan.
Baca juga: Demonstrasi Pro-Mahsa Amini di Iran Sudah Tewaskan 40 Polisi
“Sesuatu yang saat ini saya bisa katakan sebagai sangat ‘biadab’. Motto yang mereka jalankan adalah sesuatu yang memalukan,” tegasnya.
Azad juga melanjutkan para demonstran yang melakukan protes di Iran melakukan tindakan brutal dan keji. Bahkan, Azad menambahkan 40 polisi telah tewas dalam protes yang berkecamuk di negara tersebut.
“Intervensi dari media dan media sosial yang menyampaikan bahwa ‘setiap Sabtu datang ke daerah dan jalan ini untuk berteriak dan berdemo, melakukan perusakan dan pembakaran di Iran’. Bahkan mereka membakar Al-Quran, membakar Masjid, bank. Dan yang lebih buruknya, beberapa dari mereka menggunakan pistol untuk membunuh,” ungkap Azad.
“Berdasarkan informasi yang saya terima hingga saat ini, 40 polisi sudah dibunuh,” imbuhnya.
Kini, 227 anggota parlemen di Iran dikabarkan akan menghukum mati para demonstran yang melakukan protes di Iran.
Sebelumnya, kematian Mahsa Amini pada 16 September 2022 silam telah menciptakan gelombang protes yang masif di Iran. Komisi Hak Asasi Manusia Iran mencatat bahwa 304 orang telah tewas atas protes yang sedang berlangsung. (OL-1)
RATUSAN mahasiswa IAIN Kudus, Jawa Tengah, Kamis sore (1/8), lakukan aksi demo menuntut transparansi penentuan grade serta kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa.
Ribuan orang turun ke jalan menolak klaim kemenangan Presiden Nicolás Maduro, yang dianggap curang oleh oposisi.
Di Venezuela, pasukan keamanan telah menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan ribuan pengunjuk rasa di Caracas yang memprotes hasil pemilihan yang diperdebatkan.
PP Muhammadiyah mengadakan konsolidasi nasional di kampus Universitas 'Aisyiyah. Acara ini membahas berbagai topik penting, termasuk izin pengelolaan tambang.
Menteri Negara Bangladesh untuk Informasi dan Penyiaran, Mohammad Arafat, membela penanganan pemerintah terhadap protes massal, meskipun para ahli PBB serukan investigasi.
Demonstran pro-Palestina melakukan protes terhadap kunjungan PM Israel Benjamin Netanyahu dengan membakar bendera AS dan memasang bendera Palestina di tiang bendera.
Mohammadi adalah seorang aktivis hak asasi manusia dan fisikawan terkemuka Iran yang telah berjuang melawan penindasan terhadap perempuan di Iran.
Amini, perempuan Kurdi berusia 22 tahun, meninggal dunia beberapa hari usai ditahan polisi agama Iran karena dianggap melanggar aturan berpakaian yang diberlakukan sejak Revolusi Islam 1979.
Jelang satu tahun kematian Mahsa Amini, Pemerintah mengeluarkan peringatan bagi mereka yang ingin menyalahgunakan nama perempuan yang meninggal 16 September itu.
Jejaring Hak Asasi Manusia Kurdistan (KHRN) mengatakan makam, yang menampilkan nama Amini dalam bahasa Kurdi, Zhina, telah dirusak pada Minggu (21/5) pagi.
Unggahan teranyar Alidoosti di media sosial adalah pada 8 Desember, hari yang sama ketika Mohsen Shekari, 23, menjadi orang pertama yang dihukum mati terkait aksi demonstrasi di Iran.
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Senin (3/10) menuduh musuh bebuyutan, Amerika Serikat dan Israel, mengobarkan gelombang kerusuhan nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved