Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Pembatasan di Manila Mau Dilonggarkan

Nur Aivanni
06/9/2021 15:32
Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Pembatasan di Manila Mau Dilonggarkan
Petugas medis menyuntikkan vaksin covid-19 kepada warga di Manila, Filipina.(AFP)

OTORITAS Filipina berencana mencabut perintah tinggal di rumah di wilayah Manila pada pekan ini. Lebih dari 13 juta orang di Ibu Kota Negara telah menjalani penguncian wilayah sejak 6 Agustus di tengah lonjakan kasus covid-19, yang dipicu penularan varian Delta.

Langkah untuk melonggarkan pembatasan muncul setelah kasus harian covid-19 melebihi 20.000 orang dalam tiga hari terakhir. Jumlah kasus tersebut dua kali lipat dari kebijakan awal penguncian terbaru. Banyak rumah sakit yang mengalami beban berat, karena kekurangan tenaga medis.

Baca juga: Duterte Ancam Bakal Penjarakan Penolak Vaksin

"Penguncian lokal akan diujicobakan di Metro Manila," ujar Juru Bicara Kepresidenan Harry Roque, yang menjelaskan bahwa sektor rumah tangga, bangunan, atau jalan bisa menjadi sasaran.

Sejauh ini, pihaknya belum bisa memberikan rincian lebih lanjut terkait langkah pelonggaran yang tepat sasaran. Pembatasan yang lebih ringan di wilayah Ibu Kota Negara, yang menyumbang sepertiga dari ekonomi nasional, akan memungkinkan banyak sektor bisnis kembali dibuka.

Baca juga: Filipina Perpanjang Pembatasan Covid-19 di Manila

Pun, pelonggaran pembatasan juga akan mendorong sektor pariwisata domestik. Berdasarkan pedoman sebelumnya, restoran akan diizinkan untuk menerima pengunjung dan salon kecantikan yang diizinkan untuk beroperasi. Namun, kapasitas pengunjung tetap dibatasi.

Belum lama ini, Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyatakan bahwa negaranya tidak mampu lagi melakukan penguncian wilayah. Sebab, kebijakan tersebut telah menghancurkan kinerja ekonomi, serta membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan.

Diketahui, jumlah kasus positif covid-19 di Filipina lebih dari 2 juta orang. Sementara itu, kasus kematian akibat covid-19 melampaui 34.000 orang.(AFP/OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya