Headline
Gelombang PHK Terus Menghantam

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus
Kontroversi Seputar Kemenangan Maduro

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

E-Paper
Login
NEWSTICKER
Hati-Hati Sikapi Tawaran Investasi Microsoft
Hiperkolesterol Bisa Perparah Gejala Menopause
UU Pemilu Lahirkan Penyelenggara yang Lemah
Kolaborasi Pesan Kemanusiaan dan AI Berbuah Apresiasi
Ini Ciri-Ciri Ibu Hamil yang Mengalami Gangguan Kesehatan Mental

Akun Twitter PM India Modi Diretas

Sri Purwandhari
03/9/2020 11:20
Akun Twitter PM India Modi Diretas
Perdana Menteri India Narendra Modi(AFP/PRAKASH SINGH)

Pada Kamis, raksasa media sosial Twitter mengonfirmasi bahwa akun Perdana Menteri India Narendra Modi telah diretas.

Tweet dikirim dari umpan perdana menteri yang meminta sumbangan amal menggunakan cryptocurrency, tetapi sejak itu dihapus.

"Kami mengetahui aktivitas ini dan telah mengambil langkah untuk mengamankan akun yang disusupi. Kami secara aktif menyelidiki situasinya," kata juru bicara Twitter.

Perusahaan teknologi tersebut mengatakan tidak mengetahui adanya akun tambahan yang terkena dampak.

Baca juga: Remaja 17 Tahun Ditangkap Karena Jadi Otak Peretasan Twitter

Pada bulan Juli, mantan presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama dan bos teknologi Bill Gates dan Elon Musk termasuk di antara beberapa tokoh terkenal yang akun Twitter-nya diretas. Peretasan tersebut dilakukan oleh penipu yang mencoba menipu orang untuk mengirim bitcoin.

"Tweet palsu dikirim dari 45 akun dan para peretas mengakses pesan pribadi di 36 akun dan mengunduh data Twitter dari tujuh akun," kata perusahaan itu.

Menurut Twitter, para peretas memperoleh akses ke sistem dengan menipu segelintir karyawan agar menyerahkan kredensial mereka.

Namun, Twitter mengatakan tidak menemukan hubungan apa antara peretasan Modi dengan pelanggaran Juli. (AFP/OL-14)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya
LOAD MORE
Opini
LOAD MORE
Kolom Pakar
LOAD MORE
BenihBaik
LOAD MORE

Rubrikasi

Sitemap

Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved