Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Italia Catat 845 Kasus Covid-19

Haufan Hasyim Salengke
21/8/2020 10:15
Italia Catat 845 Kasus Covid-19
Turis yang berfoto di depan Trevi fountain, Roma, Italia (19/8/2020)(AFP/VINCENZO PINTO)

Italia melaporkan 845 infeksi virus covid-19 dalam 24 jam terakhir, kata Kementerian Kesehatan, Kamis (20/8). Ini menandai kenaikan harian tertinggi sejak Mei, ketika pemerintah melonggarkan langkah-langkah penguncian yang ketat

Italia, satu dari beberapa negara yang paling parah terkena dampak covid-19 di Eropa, berhasil menahan wabah setelah mencapai puncak kematian dan kasus antara Maret dan April. Namun, telah terjadi peningkatan infeksi yang stabil selama sebulan terakhir. Para ahli berpendapat hal ini disebabkan orang-orang yang berkerumun saat liburan dan kehidupan malam.

Terakhir kali negara mencatat angka yang tinggi adalah 16 Mei dengan 875 kasus. Jumlah ini terjadi dua hari sebelum restoran, bar, dan toko diizinkan untuk dibuka kembali setelah penguncian 10 minggu.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Rusia Berfungsi Selama Dua Tahun Pada Manusia

Meskipun infeksi covid-19 meningkat, penghitungan kematian harian tetap rendah dan seringkali hanya dalam satu angka. Data Kementerian Kesehatan mencatat pada Kamis ada enam kematian.  Lalu, pada Rabu, ada tujuh kematian.

Jumlah infeksi baru covid-19 tetap jauh lebih rendah daripada yang baru-baru ini tercatat di negara besar Eropa lainnya. Mislanya Spanyol dan Prancis mendekati 4.000 kasus baru covid-19 setiap hari.

Kasus Italia sebagian besar masih terkonsentrasi di wilayah utara di pusat wabah yang ditemukan pada akhir Februari, yaitu Lombardy dan Veneto. Ada lebih 150 kasus covid-19 pada Kamis.

Lazio, di sekitar Roma, mencatat 115 kasus covid-19. Pemerintah daerah menyebut 73% kasus disebabkan oleh orang-orang yang kembali dari wilayah Italia lain atau dari luar negeri.

Italia telah mengambil tindakan pencegahan untuk mencoba membendung tren kenaikan baru-baru ini dengan menutup klub dan diskotik. Selain itu, pemerintah mewajibkan warga untuk mengenakan masker pada malam hari di ruang publik.

Wisatawan dari beberapa negara non-UE telah dilarang memasuki Italia. Selain itu, kewajiban pengujian diberlakukan bagi orang-orang yang kembali dari negara-negara Eropa yang terpukul parah. (CNA/OL-14)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya