Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

WHO Sebut Penyemprotan Disinfektan Bisa Berbahaya

Basuki Eka Purnama
17/5/2020 09:00
WHO Sebut Penyemprotan Disinfektan Bisa Berbahaya
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di ruangan salah satu mall Kota Tegal, Jawa Tengah.(ANTARA/Oky Lukmansyah)

MENYEMPROTKAN disinfektan ke jalanan, seperti yang dilakukan di beberapa negara, tidak menghilangkan virus korona malahan bisa meningkatkan risiko bagi kesehatan. Hal itu diungkapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO), Sabtu (16/5).

Dalam dokumen mengenai membersihkan dan mendisinfeksi permukaan sebagai tanggapan atas covid-19, WHO mengatakan menyemprotan disinfektan tidaklah efektif.

"Penyemprotan atau pengasapan luar ruangan seperti jalanan atau pasar tidak direkomendasikan untuk membunuh vidus covid-19 atau patogen lain. Hal itu karena disinfektan menjadi tidak aktif karena adanya debu atau kotoran lain," papar WHO.

Baca juga: Warga Jerman Gelar Demonstrasi Covid-19

"Bahkan, saat tidak ada benda organik, penyemprotan kimia tidak akan bisa menutupi seluruh permukaan untuk durasi yang perlukan untuk menonaktifkan patogen," imbuh badan PBB itu.

WHO mengatakan jalan dan trotoar tidak dipandang sebagai sumber infeksi covid-19 dan mengatakan menyemprotkan disinfektan bisa berbahaya bagi kesehatan manusia.

Dokumen itu kemudian menggarisbawahi menyemprotkan disinfektan kepada individu sama sekali tidak disarankan dalam kondisi apa pun.

"Hal itu bisa berbahaya secara fisik dan psikologis. Hal itu juga tidak akan menurunkan kemampuan individu yang terinfeksi untuk menyebarkan virus melalui droplet," tegas WHO.

Menyemprotkan klorin atau bahan kimia beracun lainnya pada manusia bisa menyebabkan iritasi mata dan kulit, bronchospasm, dan gangguan gastrointestinal. (AFP/OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya