Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

​​​​​​​Studi: Covid-19 Bertahan Berjam-jam di Udara Ruang Ramai

Haufan Hasyim Salengke
28/4/2020 13:33
​​​​​​​Studi: Covid-19 Bertahan Berjam-jam di Udara Ruang Ramai
Seorang anak berjalan sambil menggunakan masker di Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hubei Tiongkok, Jumat (24/4).(AFP/STR)

PARA peneliti menemukan virus korona baru (covid-19) tetap hidup dalam waktu lama di udara dalam ruang yang penuh sesak atau ruangan yang kurang ventilasi. 

Artinya, penelitian baru ini mendukung gagasan covid-19 dapat menyebar melalui partikel-partikel udara kecil yang dikenal sebagai aerosol.

Di dua rumah sakit di Wuhan, Tiongkok, para peneliti menemukan potongan-potongan materi genetik virus mengambang di udara toilet rumah sakit, ruang dalam ruangan yang menampung kerumunan besar, dan kamar-kamar tempat staf medis melepas alat pelindung.

Studi yang dipublikasikan, Senin (27/4), di jurnal Nature Research, tidak bertujuan untuk menentukan apakah partikel-partikel udara dapat menyebabkan infeksi.

Pertanyaan tentang seberapa mudah virus baru dapat menyebar di udara telah menjadi bahan perdebatan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan risiko itu terbatas pada keadaan tertentu, merujuk pada analisis lebih dari 75.000 kasus di Tiongkok di mana tidak ada penularan melalui udara yang dilaporkan.

Tetapi ketika virus menyebar di seluruh dunia dan infeksi melebihi 3 juta, para ilmuwan berusaha memahami dengan tepat bagaimana kontaminasi terjadi.

Orang menghasilkan dua jenis droplet ketika mereka bernapas, batuk atau berbicara. Yang lebih besar jatuh ke tanah sebelum menguap, menyebabkan kontaminasi sebagian besar melalui benda-benda tempat virus menetap. Sementara droplet lebih kecil--aerosol--bisa bertahan di udara selama berjam-jam.

Baca juga: Jerman Wajibkan Penggunaan Masker di Ruang Publik

Para peneliti, yang dipimpin oleh Ke Lan dari Universitas Wuhan, mendirikan apa yang disebut perangkap aerosol di dan sekitar dua rumah sakit di kota itu yang merupakan rumah bagi langkah pertama pandemi.

Mereka menemukan beberapa aerosol di ruang perawatan, supermarket, dan bangunan tempat tinggal. Banyak lagi yang terdeteksi di toilet dan dua daerah yang banyak orang lewati, termasuk ruang tertutup di dekat salah satu rumah sakit.

Terutama konsentrasi tinggi muncul di ruangan tempat staf medis melepas peralatan pelindung, yang mungkin menunjukkan partikel yang mencemari peralatan mereka menjadi mengudara lagi ketika masker, sarung tangan, dan jubah dilepas.

“Temuan ini menyoroti pentingnya ventilasi, membatasi keramaian, dan upaya sanitasi yang cermat,” kata para peneliti. (NST/A-2)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya