Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Trump Ancam Tiongkok dengan Tarif US$300 Miliar

A Wahyu Kristianto
06/6/2019 18:47
Trump Ancam Tiongkok dengan Tarif US$300 Miliar
Presiden AS Donald Trump menyampaikan pidato selama upacara Perancis-AS di Colleville-sur-Mer, Normandy, Perancis, 6 Juni 2019.(MANDEL NGAN / AFP)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald John Trump mengancam akan menaikkan pengenaan tarif retribusi barang-barang Tiongkok hingga US$300 miliar.

"Pembicaraan kami dengan China, banyak hal menarik sedang terjadi," kata Trump kepada wartawan pada hari Kamis (6/6).

"Kita akan lihat apa yang terjadi...Saya bisa naikkan paling sedikit US$300 miliar dan saya akan melakukannya pada waktu yang tepat," ancam Trump.

Trump mengatakan dia berpikir bahwa Tiongkok dan negara lain terlibat dalam pertikaian dagang dengan AS, seperti Meksiko, ingin membuat kesepakatan. Sebelumnya, Trump mengancam akan mengenakan retribusi lima persen pada semua barang Meksiko yang masuk Amerika Serikat mulai minggu depan.

"Saya pikir Tiongkok ingin membuat kesepakatan dan saya pikir Meksiko ingin membuat kesepakatan dengan buruk," katanya sebelum naik Air Force One dalam perjalanan ke Prancis untuk peringatan D-Day.

Perang dagang yang semakin memanas antara dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia telah diwarnai dengan aksi saling menaikkan tarif terhadap barang-barang yang masuk. Hampir satu tahun yang lalu, pada Juli 2018, Trump memulai pertikaian dengan menaikkan tarif 25 persen pada barang teknologi Tiongkok senilai US$50 miliar. Tindakan itu dibalas serupa oleh Tiongkok.

AS pada awalnya ingin meningkatkan tarif hingga 25 persen, tetapi menunda ketika kedua negara mengadakan pembicaraan perdagangan yang panjang. Namun, upaya untuk mencapai kesepakatan gagal pada Mei tahun ini. Administrasi Trump pada akhirnya meningkatkan tarif untuk barang-barang Tiongkok menjadi 25 persen.

Beijing tidak butuh waktu lama untuk membalas. Pada 1 Juni, Tiongkok menaikkan tarif menjadi 25 persen pada 5.000 produk AS senilai US$60 miliar. Beijing juga mengancam akan menggunakan keunggulannya dalam produksi logam tanah jarang (LTJ) sebagai "senjata pamungkas" dalam perang perdagangan.

Sentimen pasar telah memburuk di tengah ketegangan perdagangan, dengan ancaman baru juga diarahkan ke Meksiko. Trump ingin mengenakan tarif 5% pada semua impor Meksiko, dengan taktik politik yang dikritik bahkan oleh anggota partainya sendiri.

Pada hari Rabu, Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan bahwa perang tarif AS-Tiongkok dapat memangkas output ekonomi global sebesar 0,5% pada 2020.

Christine Lagarde, direktur pelaksana IMF, mengatakan dalam sebuah catatan singkat bahwa memajaki semua perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia akan menyebabkan US$455 miliar produk domestik bruto menguap. "Ini akan menjadi kerugian yang lebih besar dari ekonomi Afrika Selatan," katanya.(CNBC/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wahyu
Berita Lainnya