Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
KOREA Utara hampir menyelesaikan pembangunan situs roket jarak jauh yang sebelumnya dijanjikan untuk ditutup. Hal itu diungkapkan anggota parlemen Korea Selatan setelah mengikuti pertemuan tertutup dengan pejabat intelijen Korea Selatan.
Klaim tersebut muncul sekitar satu bulan pascaperhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) putaran kedua antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara di Hanoi, Vietnam. Pertemuan yang dihadiri Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, berakhir tanpa kesepakatan. Situasi yang mempertajam perbedaan antara kedua negara mengenai denuklirisasi penuh Korea Utara.
Tak lama setelah berakhirnya KTT Hanoi, serangkaian gambar satelit menunjukkan peningkatan akivitas di situs roket Sohae. Bukti itu memicu alarm internasional bahwa negara bersenjata nuklir kemungkinan tengah mempersiapkan peluncuran jarak jauh atau ruang angkasa.
“Korea Utara mulai membangun kembali situs yang sebagian besar dibongkar Juli lalu. Pekerjaan mereka hampir selesai dengan beberapa kegiatan pemeliharaan yang masih berlangsung,” ungkap anggota parlemen Korea Selatan, Kim Min-ki, kepada wartawan.
Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah melarang Korea Utara melakukan peluncuran ruang angkasa sebab beberapa teknologi yang digunakan mirip dengan rudal balistik antarbenua, yakni ICBM. Awal bulan ini, Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) menyatakan ada aktivitas yang disengaja dan terarah di situs peluncuran roket Sohae.
Saling menyalahkan
Penilaian terbaru yang dikeluarkan Seoul berpotensi mematahkan komitmen Kim, yang sebelumnya sepakat untuk menutup situs Sohae pada pertemuan dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, di Pyongyang tahun lalu. Para pengamat kerap mengingatkan peluncuran jenis apa pun dapat mengacaukan perundingan denuklirisasi.
“Tindakan Korea Utara bisa menjadi bencana,” tukas penasihat khusus presiden untuk keamanan internasional, Moon Chung-in.
Sebagai akhir dari pertemuan puncak di Hanoi, Pyongyang dan Washington cenderung saling menyalahkan atas sikap keras kepala pemimpin kedua negara. Korut mengklaim pihaknya telah mengusulkan pembongkaran kompleks Yongbyon. Usulan itu merupakan kompensasi pencabutan sanksi ekonomi yang mengisolasi Korea Utara.
Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump akan bertemu dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, di Washington pada 10 April mendatang.
“Kedua pemimpin akan melakukan pembicaraan mendalam untuk mengoordinasikan sikap untuk menciptakan rezim damai di Semenanjung Korea melalui denuklirisasi penuh,” ujar sekretaris pers senior Kepresidenan Korsel, Yoon Dohan, Jumat (29/3). (AFP/I-1)
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan 50 negara di Eropa membutuhkan perlindungan dari senjata nuklir secara mandiri.
Bulan lalu ia memperingatkan negara-negara Barat bahwa ada risiko nyata terjadinya bencana nuklir jika mereka ikut campur pada konflik di Ukraina.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, memperingatkan negara-negara Barat untuk tidak mengirimkan pasukan ke Ukraina, mengatakan konsekuensinya akan tragis.
Menlu Retno Marsudi mendorong dunia untuk bersama-sama mendesak pemilik senjata nuklir mengikuti protokol pelucutan.
Badan pengawas nuklir PBB, IAEA, mengungkapkan kekhawatiran yang semakin meningkat terkait kemampuan Iran dalam membangun senjata nuklir.
Tiongkok belum berencana untuk menghentikan larangan impor produk hasil laut dari Jepang
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved