Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Diplomasi Ekonomi Menunjang Peluang Investasi

MI
14/8/2020 03:30
Diplomasi Ekonomi Menunjang Peluang Investasi
Foto udara bendungan Waduk Cirata di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat(ANTARA)

KEMENTERIAN Luar Negeri RI beserta perwakilan-perwakilan di luar negeri terus berupaya melakukan diplomasi ekonomi demi menarik minat investor luar negeri. 

Adanya kendala pandemi salah satunya diatasi dengan memanfaatkan media virtual sebagai sarana promosi. Wakil Menlu Mahendra Siregar mengatakan peluang mendatangkan investor dan memperluas jangkauan industri dalam negeri terbuka luas selama pandemi. 

Pasalnya, rantai pasok barang dunia tidak dapat terpusat di satu negara karena terlalu berisiko. “Sebelum pandemi, perusahaan dan negara hanya mengandalkan rantai pasok dunia pada basis efisiensi dan daya saing. Akibatnya, banyak rantai pasok bertumpu pada satu negara. Pandemi covid-19 membuktikan struktur rantai pasok seperti itu sangat berisiko,” ungkap Mahendra, beberapa waktu lalu.

Ditambahkannya, Indonesia harus memanfaatkan kebutuhan pelaku industri yang ingin mendiversifikasiatau membangun tempat usaha agar tidak terpusat di satu negara. Indonesia bisa meningkatkan posisinya agar lebih strategis untuk rantai suplai industri global ke depan.

Sementara itu, staf ahli bidang diplomasi ekonomi Kemenlu, Ina Hagniningtyas Krisnamurthi, mengatakan upaya menarik investasi asing juga terus dilakukan seluruh perwakilan RI di luar negeri.

Bersama mitra strategis di masing-masing negara, perwakilan RI terus mempromosikan peluang investasi di Tanah Air. “Dubes kita di luar negeri jelas karena mereka juga bagian dari usaha kita menarik investor asing itu,” ungkapnya.

Kemenlu sudah membentuk Tim Percepatan Pemulihan Ekonomi (TPPE) yang bertugas memetakan potensi dan memanfaatkan peluang ekonomi di tengah pandemi. TPPE menekankan pada kecepatan proses, terutama dalam urusan birokrasi, agar peluang ekonomi di masa sulit ini bisa benar-benar dimanfaatkan.

Khusus terkait dengan industri kesehatan, TPPE diharapkan dapat bergerak cepat untuk mendukung industri dalam negeri menjadi pemain global selama pandemi.


Promosi peluang

Promosi terkait dengan peluang investasi di Tanah Air, misalnya, dilakukan Kedutaan Besar RI untuk Inggris di London. Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI London, Adam M Tugio, mengatakan pihaknya terus berupaya meyakinkan investor dan calon investor di Inggris terkait dengan situasi ekonomi dan politik Indonesia. 

Begitu pula dengan potensi yang akan diperoleh investor dari berbagai peluang dan kemudahan investasi yang ditawarkan Indonesia di masa pandemi ini. KBRI London juga terus menjaga komunikasi yang baik dengan pelaku usaha dan konsisten berkomunikasi melalui e-mail ataupun tatap muka.

Kegiatan daring atau virtual menjadi fitur utama kegiatan promosi investasi yang dilakukan KBRI bersama Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) London.

“Aktivitas promosi, seperti forum dan misi bisnis, business matching, dan one-toone meeting terus  diupayakan dilakukan secara daring dengan skala yang lebih luas, baik secara mandiri maupun bekerja  sama dengan stakeholders strategis di Inggris,” kata Adam.

Tercatat pada 2020, KBRI bersama IIPC London sedang memfasilitasi rencana sejumlah perusahaan Inggris untuk berinvestasi secara serius di Indonesia, seperti di bidang renewable energy (tenaga surya dan arus laut), dukungan alat transportasi udara, dan polimer.

Mengingat Inggris dikenal dengan keunggulan riset dan memiliki sistem kesehatan yang baik, KBRI London saat ini juga sedang melakukan serangkaian penjajakan.  Bekerja sama dengan pihak-pihak terkait di Inggris, KBRI mengupayakan Indonesia memperoleh vaksin covid-19, baik dari sisi akses (pembelian), suplai (produksi), maupun penelitian bersama kandidat vaksin yang sedang dikembangkan di Inggris.

Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok Djauhari Oratmangun menjelaskan pihaknya tetap fokus pada peningkatan trade, tourism, and inevestment (TTI) yang sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo. KBRI Beijing pun tetap melaksanakan berbagai promosi ekonomi secara virtual.

Selain itu, dengan dibentuknya TPPE, dapat juga terpantau proses fasilitasi relokasi multinational coorporation (MNC) dari Tiongkok ke Indonesia ataupun investasi asing baru di Indonesia.

KBRI Beijing melaporkan nilai investasi Tiongkok kini meningkat 9% secara year on year jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$2,2 miliar. “Pada Semester I 2020, Tiongkok masih menjadi investor kedua terbesar di Indonesia setelah Singapura,” ungkap Djauhari.

Selain itu, peningkatan juga tercatat di sektor perdagangan. Sebagai mitra utama, total nilai perdagangan Indonesia dan Tiongkok pada semester I 2020 mencapai US$35,53 miliar. (Van/X-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya