Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
JUMLAH umat Hindu di Indonesia memang tidak besar tetapi umat Hindu diyakini bisa memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat sekitar dan negara.
Karena itu, ke depan Ditjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Hindu Kementerian Agama (Kemenag) bakal menekankan moderasi beragama yang berkualitas. Demikian disampaikan Dirjen Bimas Hindu Kemenag Tri Handoko Seto saat memaparkan visinya kepada Media Indonesia, Rabu (12/8).
Tri Handoko Seto dilantik Menteri Agama Fahcrul Razi menjadi Dirjen Bimas Hindu menggantikan I Ketut Widnya di Kemenag, Jakarta, Senin (10/8/2020). Menurut Tri, tingkat toleransi umat Hindu sangat baik, meski pada saat yang sama masih dapat ditingkatkan dengan mendorong pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Ada sejumlah tantangan guna menciptakan umat Hindu berkualitas seperti tingkat pendidikan umat Hindu yang masih rendah. “Akses pendidikan umat Hindu belum begitu besar dan kita juga masih perlu meningkatkan kualitas perguruan tinggi keagaman Hindu yang masih rendah,” kata Tri.
Tantangan lainnya ialah pembinaan umat di wilayah Indonesia yang amat luas. Dengan jumlah umat Hindu yang tidak banyak dan tersebar di berbagai wilayah, membuat pembinaan bukan hal mudah. “Jadi, butuh kerja keras dan harus diperjuangkan ke depannya,” tutur dia.
Dalam kaitan isu gesekan antarumat beragama, Tri melihat persoalan itu berakar pada komunikasi dan pemahaman masyarakat atas praktik keagamaan Hindu. Menurutnya, Hindu merupakan agama yang berkaitan erat dengan budaya sehingga seringkali umat hindu melaksanakan ritual yang tidak banyak diketahui umat lain dan akhirnya memunculkan gesekan.
“Karenanya kita harus mensosialisasikan budaya-budaya dalam Hindu agar masyarakat mengetahui apa saja terkait agama Hindu dan praktik keagamaannya. Tentu bila diperlukan kami akan memberikan bantuan hukum untuk menyelesaikan persoalan. Saya rasa pendekatan terbaik
ialah komunikasi yang baik untuk menyelesaikan persoalan,” terang Tri.
Begitu juga untuk pendirian rumah ibadah. Pendirian rumah ibadah harus sesuai ketentuan dan prosedur yang ada. Hal pertama yang harus dikaji ialah tingkat kebutuhan dan sejauh mana urgensi kebutuhan dari rumah ibadah itu.
Terkait rumah ibadah yang sudah dibuat dan akan direnovasi atau ditingkatkan kapasitasnya, juga perlu dilakukan komunikasi yang baik dengan masyarakat sekitar terlebih dahulu.
“Kita harus tunjukkan keberadaan tempat ibadah bukan ancaman. Tantangan besar umat Hindu ialah menunjukkan keberadaan umat Hindu bukan ancaman bagi umat lain, tapi justru bermanfaat,” terang Tri.
Karena itu, pihaknya membuat program kegiatan berbasis masyarakat sekitar seperti kegiatan bakti sosial dan kegiatan masyarakat lainnya. Hal lainnya yang juga diperhatikan dalam pendirian rumah ibadah ialah kelengkapan dari perizinannya untuk memberikan rasa aman.
“Jangan sampai perizinannya tak lengkap sehingga memunculkan celah,” ujar Tri.
Tri meyakini umat Hindu memiliki value yang sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat pada masyarakat Bali sebagai contoh. Umat Hindu di Bali dapat berkontribusi hingga level dunia dengan kebudayaannya.
Kebudayaan yang kuat, ȴlosofi kehidupan yang menarik hingga toleransi yang tinggi mengundang berbagai turis dari mancanegara. Mereka datang ke Bali bukan hanya menikmati keindahan alam, tapi juga menikmati kebudayaan Bali dan kedamaian yang diberikan.
“Ini harus kita tiru agar daerah lain juga menonjolkan budaya, toleransi dan perilakunya. Ini diharapkan jadi kontribusi dari umat Hindu,” terangnya.
Ia juga menghimbau agar umat Hindu tolong menolong dan bahu membahu menyelesaikan permasalahan umat secara bersama. “Umat Hindu pun harus pandai mengakses sumber daya alam untuk memberikan kemakmuran diri sendiri dan masyarakat,” ucap Tri.
Berlandaskan nasionalisme
Dalam hubungan antar umat beragama, khususnya dengan pemuka agama lain, Tri meyakini hal itu harus dibangun dengan berlandaskan rasa nasionalisme.
Hubungan dengan umat beragama lain merupakan suatu keniscayaan dan tidak dapat dihindarkan, terutama dengan kondisi Indonesia yang berlandaskan Bhinneka Tunggal Ika.
“Saya meyakini tokoh-tokoh umat beragama di Indonesia memiliki pemahaman nasionalisme yang sangat baik. Nasionalisme itu salah satu intinya adalah toleransi, sehingga saya meyakini para tokoh keagamaan lain memiliki semangat yang sama dalam membangun bangsa,”
tutur Tri.
Untuk itu, komunikasi yang baik harus dibangun dengan efektif. Salah satunya dengan memanfaatkan forum-forum lintas agama. Ia yakin dengan sering membahas isu nasionalisme dan kebangsaan akan membuat semua pemuka agama memiliki satu visi sama untuk membangun bangsa.
“Bila semua sudah ada dalam rel sama, tentu perbedaan kecil tak perlu dibesar-besarkan. Justru semua harus sibuk membangun kebersamaan karena tentu setiap agama memiliki persamaan,” tutup Tri. (Dro/S3-25)
"Sampai dengan 29 Maret 2021, outflow UPK75 yang tercatat di wilayah Provinsi Bali sebanyak 479.944 lembar atau setara dengan Rp35.995.800.000."
Bank Indonesia meluncurkan uang peringatan kemerdekaan dengan nominal Rp75 ribu, bertepatan dengan HUT ke-75 Republik Indonesia.
Sebanyak tiga dalang tampil dalam pagelaran malam ini, yaitu Ki Anang Sarwanto (Karanganyar, Indonesia), Ki Matthew Issac Cohen (Connecticut, USA) dan Nyi Cecile Herbault (Perancis
Sebagai radio anak muda, Prambors menghadirkan sebuah campaign bertajuk Mendadak Sepedahan untuk membagikan sepeda secara gratis pada bulan Agustus.
SDI pun dibidik sebagai strategi perbaikan tata kelola data untuk menghasilkan data yang akurat, mutakhir, terpadu, dan dapat dipertanggungjawabkan
Sejatinya kondisi tersebut tidak mengurangi kekhusukan kita dalam merayakan moment bersejarah tersebut pada 17 Agustus nanti. Persatuan dan kesatuan bangsa sangat penting
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan pun akan merayakannya secara terbatas Hal itu sama dengan tahun lalu, diutamakan secara sederhana.
SEMARAKAN HUT RI ke 76 pemerintah Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kibarkan bendera merah putih berukuran besar di atas perbukitan Patiayam Pegunungan Muria.
Kemerdekaan menjadi gerbang utama bagi imajinasi kolektif tentang bangsa Indonesia yang diimpikan (a dream country of Indonesia).
Walaupun masih dalam suasanya pandemi covid-19, semangat persatuan, semangat kebhinekaan harus digelorakan secara jelas.
Di bulan ini, Faber-Castell mengajak para pengiat dan praktisi seni gambar untuk merayakan HUT Indonesia ke-76 dalam coretan warna.
Makna kemerdekaan sesungguhnya ialah ketika seseorang berhasil merdeka dari segala persoalan masa lalu dan dengan semangat yang sama mampu mengatasi segala persoalan yang dihadapi saat ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved