Pendakian Puncak Meratus Ditiadakan

KEGIATAN tahunan pendakian puncak Pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan RI ke 75 tahun ini ditiadakan. Situasi pandemi virus korona (covid -19) yang masih berlangsung menjadi alasan ditutupnya jalur pendakian ke puncak Meratus.

"Pemerintah daerah hingga kini masih menutup jalur pendakian ke puncak Meratus karena kondisi covid. Para tokoh adat Dayak pun masih melarang dan ada ancaman sanksi denda adat bila dilanggar," Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Akhmad Yani, Selasa (11/8).

Aliudar, tokoh masyarakat adat Dayak Meratus dalam beberapa kesempatan juga menyatakan pihaknya masih melarang kegiatan pendakian ke puncak Meratus. Seperti gunung-gunung di Pulau Jawa, puncak Meratus menjadi tujuan pendakian yang cukup ramai baik pada hari biasa maupun saat bulan Agustus. Pegunungan Meratus memiliki dua puncak yatiu Puncak Halau-halau di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan Puncak Hauk di wilayah Kabupaten Balangan. Kedua puncak ini memiliki ketinggian kurang lebih 2.000 mdpl dengan rute yang cukup berat.

Setiap tahunnya dalam rangka memperingati hari kemerdekaan digelar pendakian massal yang disebut Pendakian Nasional Merah Putih (PNMP) oleh para pecinta alam Kalsel. Mapala Arga Universitas Achmad Yani Banjarbaru, penyelenggara Pendakian Nasional Merah Putih (PNMP) Tahun 2020, terpaksa menunda kegiatan pendakian puncak Meratus.

Ketua pelaksana, Ria Irianti menjelaskan, puncak Halau-halau yang merupakan gunung tertinggi di Kalsel dengan ketinggian 1.901 mdpl belum dibuka untuk pendakian. Berdasarkan SK 004/SK-PNMP/VIII/2020 yang dikeluarkan panitia pelaksana, PNMP di tahun ini akan ditunda hingga Agustus 2021 mendatang.

"Pendakian Merah Putih ditunda hingga Agustus tahun depan," ujar Ria. 

baca juga: Pekan Terakhir, Peningkatan Kasus Covid-19 di Jabar Tinggi

Sedianya pendakian Merah Putih tahun 2020 akan digelar 14 Agustus mendatang. Pendakian Merah Putih mengagendakan kegiatan pengibaran bendara dan upacara di Puncak Meratus serta kegiatan sosial lain seperti bersih gunung dan tujuh belasan dengan melibatkan masyarakat suku Dayak. (OL-3)