Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Mengenal Sosok Pahlawan Halim Perdanakusuma, Perintis TNI Angkatan Udara

Meilani Teniwut
27/7/2024 12:30
Mengenal Sosok Pahlawan Halim Perdanakusuma, Perintis TNI Angkatan Udara
Abdul Halim Perdanakusuma(Museum Akademi Angkatan Udara)

Abdul Halim Perdanakusuma adalah salah satu pahlawan nasional yang dikenal sebagai perintis dalam pembentukan dan pengembangan Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI). Lahir di Sampang, Madura, Jawa Timur, pada 18 November 1922, Halim berasal dari latar belakang keluarga sederhana, tetapi memiliki ambisi dan semangat tinggi untuk menjadi seorang penerbang. Pendidikan awalnya di Opleidingsschool voor Inlandsche Ambtenaren di Magelang dan Akademi Angkatan Laut di Surabaya membuka jalan baginya untuk berkarir di dunia penerbangan.

Kepahlawanan dan Pengabdian

Halim Perdanakusuma memulai kariernya di Dinas Penerbangan Angkatan Laut Belanda, menjadi salah satu penerbang pribumi pertama di Hindia Belanda. Selama Perang Dunia II, ia bertugas di Royal Canadian Air Force dan Royal Air Force sebagai navigator dengan pangkat Wing Commander, terlibat dalam misi pengeboman di Eropa. Usai perang, Halim kembali ke tanah air yang baru saa merdeka dan bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat di Jawatan Penerbangan, yang kemudian menjadi cikal bakal Angkatan Udara Republik Indonesia.

Baca juga : TNI AU Usulkan Surjadi Soerjadarma Jadi Pahlawan Nasional

Pengabdian dalam Memperkuat Kemerdekaan

Dalam upaya memperkuat kemerdekaan Indonesia, Halim Perdanakusuma memainkan peran penting sebagai perwira operasi udara. Ia terlibat dalam berbagai operasi strategis, termasuk pengangkutan senjata dan perlengkapan dari luar negeri. Halim sering terbang ke Thailand, Singapura, dan Filipina untuk memperoleh senjata demi memperkuat pasukan Indonesia. Pesawat Avro Anson RI-003 yang ia kemudikan dimodifikasi khusus untuk mengangkut barang-barang tersebut, sebuah langkah yang menunjukkan kreativitas dan keuletan Halim dalam menghadapi keterbatasan sumber daya.

Peran Penting dalam Membangun TNI AU

Baca juga : 17 Contoh Puisi Inspiratif Hari Kartini dan 8 Kutipan Surat yang Menginspirasi

Setelah pertempuran di Surabaya, Halim bergabung dengan upaya Komodor Udara R Soerjadi Soerjadarma dalam membangun kekuatan udara Indonesia. Dengan cepat, ia menunjukkan kemampuannya dan menggantikan posisi Adisutjipto sebagai Wakil Kepala Staf AURI setelah Adisutjipto gugur. Dalam pembangunan AURI di Sumatra, Halim berhasil menjalin kerja sama dengan tentara dan masyarakat setempat, serta menjalankan misi penting untuk mengangkut senjata dan amunisi dengan menembus blokade udara Belanda. Keberhasilan ini berkontribusi besar dalam memperkuat posisi Indonesia di tengah agresi militer Belanda.

Gugur

Pada 14 Desember 1947, pesawat yang dikemudikan Halim jatuh di Lumut, Perak, Malaysia akibat cuaca buruk. Persitiwa nahas itu terhadi saat ia dalam perjalanan pulang dari Thailand bersama Marsma Iswahyudi.

Baca juga : Pembelajaran Sejarah Dorong Pemahaman terhadap Nilai Kepahlawanan 

Kedua penerbang itu gugur dalam tugas dan menjadi korban jiwa pertama dalam sejarah AURI. Kematian mereka merupakan kehilangan besar bagi Angkatan Udara dan bangsa Indonesia.

Penghormatan dan Warisan

Nama Halim Perdanakusuma diabadikan sebagai nama bandar udara di Jakarta, Bandara Halim Perdanakusuma. Pimpinan TNI AU juga menganugerahkan penaikan pangkat luar biasa menjadi Laksamana Muda Udara Anumerta. Pada 15 Februari 1961, pemerintah menganugerahkan tanda jasa Bintang Mahaputera Tingkat IV kepadanya, dan pada 9 Agustus 1975, Halim dianugerahi gelar Pahlawan Nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI No. 063/TK/1975.

Halim Perdanakusuma tidak hanya dikenal sebagai penerbang berani tetapi juga sebagai perintis yang berperan besar dalam membangun dan memperkuat TNI Angkatan Udara. Warisannya tetap hidup sebagai simbol pengabdian dan keberanian yang menginspirasi banyak generasi dan meninggalkan dampak abadi bagi bangsa Indonesia. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya