Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Agar Cedera Ortopedi Pulih Cepat dan Kurangi Risiko Berulang

Wisnu Arto Subari
16/7/2024 21:19
Agar Cedera Ortopedi Pulih Cepat dan Kurangi Risiko Berulang
Ilustrasi.(Freepik)

PENANGANAN cedera ortopedi bagi atlet memerlukan pendekatan komprehensif dan terintegrasi guna memastikan pemulihan cepat serta mengurangi risiko cedera berulang. Cedera saat olahraga sendiri memerlukan rehabilitasi fisik untuk memperkuat otot, meningkatkan fleksibilitas, dan mengembalikan fungsi normal lewat fisioterapi.

Dokter Spesialis Orthopedi, Konsultan Hip & Knee, Sport Medicine RS Pelni Jakarta dr Fajar Mahda mengatakan saat seseorang cedera akan ada penanganan awal, yakni rest (istirahat), ice (kompres es batu untuk hilangkan peradangan), compression (pembalutan), dan elevation (pengangkatan). Guna menghindari cedera olahraga, ujarnya, selain menjaga muskuloskeletal, penting juga memperhatikan kesehatan jantung lewat cek kekuatan jantung dan paru (CPET).

Dia menilai teknologi itu memungkinkan seseorang mengetahui seberapa besar kekuatan jantung dalam menyerap oksigen. "Adapun upaya lain dalam mencegah cedera dengan cara mengetahui kondisi badan melalui kekuatan otot dan sendi lewat sport fisioterapi," kata dia.

Cedera olahraga bukan hanya masalah fisik sementara, tetapi dapat berdampak jangka panjang pada kualitas hidup seseorang. Jika tidak ditangani secara serius, ujarnya, hal ini dapat memperburuk hingga menyebabkan gangguan tulang belakang. 

"Sebagai struktur kunci yang mendukung hampir semua gerakan tumbuh dan aktivitas fisik, dampak yang ditimbulkan nyatanya bisa membatasi kemampuan untuk melakukan gerakan yang benar dan meningkatkan risiko cedera pada bagian tubuh lain," katanya. Rehabilitasi yang tidak memadai, katanya, dapat menyebabkan penyembuhan yang buruk dan meningkatkan risiko cedera ulang terhadap seseorang saat kembali berolahraga. (Ant/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu
Berita Lainnya