Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PENYAKIT kanker merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti, penyakit kanker dapat menyerang siapa saja dan tidak memandang usia. Organisasi Kesehatan Dunia World Health Organization (WHO), melalui lembaga riset kanker International Agency for Research on Cancer (IARC), Data terbaru yang dirilis mengenai beban kanker global menunjukkan bahwa sepuluh jenis kanker utama masih mendominasi dua per tiga kasus baru dan merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia, berdasarkan informasi dari 185 negara.
Banyak orang yang rela melakukan segala cara untuk terhindar dari penyakit ini, baik dengan cara menjalani pola hidup sehat, olahraga teratur, hingga memastikan asupan gizi yang tepat. Tetapi perlu disadari ada beberapa kebiasaan yang mungkin anda lakukan tanpa sadar yang dapat menjadi pemicu penyakit kanker.
Kebiasaan yang sering kali dianggap sepele ternyata dapat menjadi pemicu munculnya penyakit kanker, lalu kegiatan sepele seperti apa yang dapat memicu kanker? Simak penjelasannya dibawah ini.
Baca juga : Ingat CERDIK untuk Mencegah Kanker
Merokok adalah faktor risiko utama untuk berbagai jenis kanker, termasuk kanker paru-paru, mulut, tenggorokan, dan pankreas. Asap rokok mengandung zat-zat berbahaya yang dapat merusak sel-sel tubuh dan memicu pertumbuhan sel kanker.
Tidak hanya merokok sendiri, paparan terhadap asap rokok dari perokok pasif juga meningkatkan risiko kanker. Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 zat kimia beracun yang dapat menyebabkan mutasi genetik dan kanker.
Minum alkohol secara berlebihan terkait dengan peningkatan risiko kanker, seperti kanker hati, mulut, tenggorokan, dan usus besar. Mengurangi konsumsi alkohol atau menghindari alkohol sepenuhnya dapat membantu mengurangi risiko ini.
Baca juga : Pasien kanker Diminta Berkonsultasi ke Rehabilitasi Medik Sebelum Jalani Terapi
Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, gula, dan rendah serat dapat meningkatkan risiko kanker usus besar, payudara, dan prostat. Makanan sehat yang kaya akan serat, vitamin, dan antioksidan dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan dan pertumbuhan kanker.
Gaya hidup yang kurang aktif dan tidak adanya kegiatan fisik teratur terkait dengan peningkatan risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker usus besar, payudara, dan kandung kemih. Berolahraga secara teratur dapat membantu menjaga berat badan yang sehat dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Paparan sinar UV dari sinar matahari atau tanning bed meningkatkan risiko kanker kulit, termasuk melanoma. Penggunaan tabir surya, menghindari paparan langsung matahari pada puncaknya, dan menggunakan perlindungan yang tepat dapat membantu mengurangi risiko ini.
Baca juga : Waspadai Kanker Payudara pada Kehamilan demi Wujudkan Kesehatan Ibu dan Anak
Meletakkan ponsel terlalu dekat dengan kepala saat tidur adalah kebiasaan yang dapat berdampak buruk pada kesehatan Anda. Menurut California Department of Public Health (CDPH), paparan radiasi frekuensi radio dari ponsel dapat meningkatkan risiko kanker otak. Ponsel, yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, sering kali menjadi hal pertama yang dilihat saat bangun dan terakhir saat tidur. Oleh karena itu, disarankan untuk meletakkan ponsel lebih jauh dari kepala Anda saat tidur untuk mengurangi risiko tersebut.
Menghindari kebiasaan sepele ini bukan hanya untuk kesejahteraan fisik saat ini, tetapi juga untuk melindungi diri dari risiko penyakit kanker yang serius di masa depan. Mengubah kebiasaan sehari-hari menuju gaya hidup yang lebih sehat dapat berdampak besar dalam menjaga kesehatan jangka panjang.
(Z-9)
Pasar rokok elektrik atau vaping terus berkembang, Inovasi dan keberlanjutan produk vaping jadi salah satu kunci untuk bersaing di market Tanah Air.
BALITA stunting atau tengkes tertinggi di Kota Malang, Jawa Timur, akibat paparan rokok. Celakanya, kebanyakan balita itu dari keluarga miskin.
Penduduk Indonesia diperkirakan kehilangan 2,5 tahun dari Usia Harapan Hidup (UHH) akibat polusi udara saat ini.
Kenapa rokok sumber dari penyakit kanker paru? Karena semua isinya bahan kimia. Jadi hanya kenikmatan sementara tapi bisa menimbulkan kesulitan seumur hidup.
Dokter Spesialis Paru dari Rumah Sakit Kanker (RSK) Dharmais, Jakarta, Mariska Pangaribuan, mengugnkapkan perokok pasif memiliki risiko terkena kanker paru hingga empat kali lipat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved