Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DIREKTUR Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Buddha, Kementerian Agama (Kemenag), Supriyadi, membuka gelaran Indonesia Tipitaka Chanting (ITC) dan Asalha Mahapuja 2568/2024, di Taman Lumbini, Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (12/7).
Dirjen Supriyadi mengapresiasi dan menyambut baik pelaksanaan Indonesia Tipitaka Chanting (ITC) yang secara rutin diselenggarakan setiap tahun oleh Sangha Theravada Indonesia. Sejak pertama dilaksanakan pada 2015, ITC telah memberikan dampak yang sangat positif dan semakin bertambah animo masyarakat untuk mengikutinya.
Supriyadi menjelaskan pemerintah Indonesia memberikan ruang yang terbuka kepada seluruh umat beragama untuk menunaikan tugas dan kewajibannya melaksanakan keyakinannya dan hak kewajibannya dengan sebaik-baiknya.
Baca juga : MOOC Pintar di Kemenag, Transformasi Digital Membangun Budaya Kerja Bersama
“Program pembangunan bidang agama adalah meningkatkan pemahaman dan pengembangan nilai keagamaan di masyarakat, di antaranya melalui kegiatan pembacaan kitab suci seperti Indonesia Tipitaka Chanting ini. Kegiatan ini merupakan mengembangkan pembabaran dharma yang luhur untuk menggaungkan ajaran Buddha, untuk meneguhkan kesuciannya, memperkuat keyakinan dan memperluas fungsi edukatif kitab suci Tipitaka bagi kita umat Buddha,” jelas Supriyadi.
Supriyadi mengharapkan ITC tidak semata-mata sebagai wahana untuk membaca Tipitaka tetapi jalan mengedukasi umat untuk semakin mencintai membumikan Tipitaka, juga dapat meningkatkan kesadaran yang lebih humanis dan terbuka.
“Mari kita kuatkan tradisi membaca kitab suci, karena membaca kitab suci akan dapat diperoleh banyak manfaat sebagaimana kita meningkatkan pemahaman dharma, memurnikan batin kita menjadikan petunjuk baik di kehidupan dan membangkitkan motivasi serta inspirasi sekaligus bisa memelihara tradisi dan yang lebih utama adalah mengembangkan pemahaman pribadi kita,” sebutnya.
Baca juga : UIN Jakarta Sambut Baik Terjemahan Al-Qur’an Bahasa Betawi
Supriyadi optimistis pembacaan kitab suci Tipitaka melalui Indonesia Tipitaka Chanting ini akan dapat dilaksanakan dalam rangka mengukuhkan kalyanamitta kebersamaan sehingga makin kuat bersinergi membangun keberagaman bangsa dan masyarakat menuju Indonesia Maju.
Ketua Panitia Indonesia Tipitaka Chanting dan Asalha Mahapuja 2568/2024 Bhante Guttadhammo Mahathera menjelaskan tahun ini ada penambahan kuota peserta dari 1.500 peserta menjdi 1.750 peserta.
Bhante berharap dengan Indonesia Tipitaka Chanting peserta dapat merenungkan dan memiliki cara pandang menjadi lebih baik dan benar bahkan menjadi lebih luhur. Sehingga dalam berucap dan berbuat dalam kehidupan sehari-hari menjadi lebih baik.
“Diawali dari cara pandang yang baik dan benar akan memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam keberagaman sesuai tema pada tahun ini,” harap Bhante. (Bay/S-1)
Asep mengatakan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berperan penting dalam mendorong terbitnya Terjemahan Al-Qur’an Bahasa Betawi.
Namun tahukah kita surat-surat yang diturunkan di Mekah yang disebut Makkiyyah dan Madinah yang dinamakan Madaniyah serta jumlah ayat berikut kalimatnya keseluruhan?
Insiden penistaan terhadap Al Quran di dua negara Eropa itu telah memicu badai kecaman dari seluruh dunia Islam.
Berikut empat kitab yang diturunkan Allah SWT beserta rasul yang menerimanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved