Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Rektor Unair Bantah Menkes Intervensi Soal Kembalinya Jabatan Dekan FK

Faishol Taselan
10/7/2024 20:35
Rektor Unair Bantah Menkes Intervensi Soal Kembalinya Jabatan Dekan FK
Sejumlah sivitas akademika membentangkan poster saat aksi di halaman Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.(ANTARA/DIDIK SUHARTONO)

PROF Dr Budi Santoso akhirnya dikembalikan lagi ke jabatanya sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Unair Surabaya. Rektor Unair, Prof.  Mohammad Nasih membantah ada intervensi dari Menkes terkait dikembalikan jabatan itu.

Rektor Unair memastikan kebijakan pengembalian jabatan Prof Bus, sapaan Prof Budi Santoso ini bentuk keseimbangan baru di dunia organisasi.

"Oh tidak, tidak ada. Itu proses alami di kami. Kami menemukan keseimbangan baru, itu biasa. Itu proses organisasi ya. Dari proses-proses, ketemu keseimbangan baru," katanya di Surabaya, Rabu (10/7).

Baca juga : Rektor Unair Batalkan Pemberhentian Prof Bus Sebagai Dekan FK

Prof Budi Santoso Dekan Fakultas Kedokteran yang dicopot 3 Juli 2024 lalu, namun mendapat reaksi keras dari kalangan civitas akademika Unair Surabaya. Mereka minta dikembalikan jabatan tersebut.

Ia juga mengaku heran, meski hanya pencopotan posisi dekan fakultas, tapi pemberitaan ramai hingga nasional. "Jadi ini urusan internal kami di sini, dan hanya di Unair posisi dekan menjadi heboh seperti sekarang," ujarnya.

Sementara Prof Budi Santoso Dekan FK Unair menolak membahas soal pemecatannya usai menyatakan ke media menolak kebijakan Kementerian Kesehatan yang akan mendatangkan dokter asing.

Baca juga : Pemberhentian Dekan FK Unair Bisa Matikan Kebebasan Demokrasi

"Sudah selesai, kan. Sudah, sudah. Ini kan sudah selesai," ucapnya.

Meski mengaku tidak ada intervensi dari rektor, Prof Busberjanji ke depan akan lebih hati-hati mengkritik pemerintah.

"Ya (tetap bisa mengkritik pemerintah), tapi dengan cara-cara yang berbeda," ujarnya. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya