Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
AHLI gizi dari dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) dr Mahar Mardjono, Jakarta, Sheila Octavia, merekomendasikan para lansia untuk banyak mengonsumsi makanan berprotein tinggi agar kesehatan mereka tetap terjaga.
"Ini terkait dengan pengaturan gizinya. Kebutuhan gizi para lansia itu berbeda-beda, belum lagi harus disesuaikan dengan penyakitnya masing-masing. Misal obesitas, itu pengaturan gizinya akan berbeda dengan lansia yang kekurangan gizi," kata Sheila dalam diskusi daring, Senin (8/7).
Sheila menuturkan makanan yang mengandung protein sangat penting untuk seluruh fase kehidupan, termasuk pada kehidupan lansia.
Baca juga : Siapkan Menu Khusus, Ketua Kloter Diminta Laporkan Jumlah Lansia
Protein berfungsi mendukung pertumbuhan tubuh, memelihara jaringan yang ada dalam tubuh serta mampu membangun massa otot para lansia yang seiring perkembangan waktu terus mengalami penurunan.
Zat tersebut dibagi menjadi dua jenis yakni protein hewani dan protein nabati. Pada protein hewani, lansia bisa memakan daging merah atau ikan yang berasal dari laut, sementara protein nabati bisa didapat dari tempe atau tahu.
Ia mengatakan protein harus dimakan satu porsi setiap kali lansia makan, bukan satu kali untuk satu hari.
Baca juga : Pemkab Kebumen Beri Makan Gratis 1.014 Lansia
Bila melihat kondisi lansia saat ini, Sheila menyayangkan banyak ditemukan lansia yang asupan proteinnya belum tercukupi.
Penyebabnya beraneka ragam, mulai dari penurunan fungsi fisik sampai jenis penyakit yang diderita lansia dan membuat mereka sulit mengunyah atau menelan.
"Jadi memang peran keluarganya harus lebih telaten, kenapa enggak mau makan daging padahal kalau dikaji lagi, mungkin giginya sudah tidak lengkap, kebersihan gigi dan mulutnya enggak terjaga, itu juga bisa jadi penyebab. Ini memang kompleks, tergangung situasi keluarga masing-masing pasien seperti apa," katanya.
Baca juga : Ini Beberapa Penyebab Nafsu Makan Lansia Alami Penurunan
Menurutnya, semua permasalahan itu bisa diatasi oleh tiap anggota keluarga.
Jika penyebabnya dikarenakan gigi yang sudah tidak kuat untuk mengunyah, keluarga bisa mengakalinya dengan menyajikan hidangan yang bertekstur lebih halus atau dicincang, sehingga protein tetap bisa masuk ke dalam tubuh.
Anggota keluarga juga bisa berkreasi mencari menu-menu yang lebih bervariatif supaya lansia lebih bersemangat untuk memakannya dan tidak merasa jenuh.
Baca juga : Mengenal Dekubitus yang Biasa Dialami Para Lansia
"Kita tahu konsep gizi seimbang itu harus ada karbohidrat, sayur, buah dan protein. Tapi kalau kita tidak bisa memasukkannya ke dalam tubuh lansia ya sama saja," ucap dia.
Sheila menyampaikan selain protein, asupan gizi lain yang perlu diperhatikan oleh lansia adalah kecukupan kalsiumnya. Hal ini berkaitan dengan kondisi tulang lansia yang rentan terkena osteoporosis.
"Perlu minum susu ya, memang harus dikonsumsi setiap hari karena kebutuhan kalsium bisa dapat dari susu sebelum masuk fase multivitamin atau multi kalsium. Selain dari susu bisa juga dari keju, ikan laut seperti itu," pungkas Sheila. (Ant/Z-1)
Program Makan Bergizi Gratis yang diusung Presiden terpilih Prabowo Subianto diharapkan bisa meningkatkan konsumsi protein anak di Indonesia.
Protein merupakan sumber asam amino. Asam amino adalah senyawa organik yang memiliki fungsi vital bagi tubuh, antara lain membantu proses pemulihan otot.
Intoleransi laktosa adalah kondisi di mana tubuh tidak dapat mencerna laktosa, yaitu gula yang ditemukan dalam susu dan produk susu lainnya, karena kekurangan enzim laktase.
Memberikan makanan sehat kepada anak adalah salah satu hal terpenting ya
Berikut daftar makanan yang mengandung protein yang tinggi.
Apabila orangtua tidak biasa mengenalkan variasi makanan kepada anak maka anak akan cenderung memilih mengonsumsi makanan tertentu.
Mengonsumsi pepaya sangat baik untuk kesehatan, namun hindari mengonsumsi makanan ini bersamaan dengan pepaya.
PROGRAM makan bergizi gratis (MBG) seharusnya didudukkan dalam porsi yang benar dan tepat. Masalah kesehatan anak Indonesia tidak hanya soal gizi tetapi juga penyakit tidak menular (PTM).
Istilah picky eater (memilih-milih makanan) adalah kondisi ketika anak hanya memakan makanan yang monoton sehingga dikhawatirkan mengalami kekurangan zat gizi tertentu bila berlanjut.
Mungkin anak suka menu nasi dan telur setiap hari tanpa buah atau sayur. Dari segi zat karbohidrat dan protein mungkin sudah terpenuhi, namun vitamin dan mineral bisa kurang.
KH Luthfi Bashori menjelaskan bahwa jarang sekali ada di kalangan umat Islam dewasa ini yang menjaga istikamah berwudu setiap kali akan makan dan sesudahnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved