Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DUNIA paralel atau multiverse adalah konsep dalam fisika teoretis yang menyatakan ada realitas lain di luar alam semesta yang kita kenal. Teori ini telah menjadi subyek penelitian dan spekulasi para ilmuwan selama beberapa dekade.
Para ilmuwan yang tertarik pada konsep dunia paralel telah mengembangkan berbagai teori dan hipotesis yang menarik. Salah satu teori yang terkenal adalah teori Many-Worlds Interpretation (Interpretasi Banyak Dunia) dalam mekanika kuantum.
Teori tersebut dikemukakan Hugh Everett, bahwa setiap kali terjadi pilihan atau keputusan, alam semesta bercabang menjadi realitas paralel di mana setiap kemungkinan terjadi. Dengan kata lain, setiap pilihan yang bisa terjadi, terjadi dalam realitas yang berbeda.
Baca juga : Hebat! Siswa Ini Raih Penghargaan di Singapore and Asian Schools Math Olympiad
Pembahasan dunia paralel ini tidak serta-merta ada begitu saja, sebab ternyata ada beberapa teori yang mendukung konsep dunia paralel ini, yang kebanyakan dari bidang fisika dan filsafat. Berrikut ini adalah beberapa teori lain yang mendukung adanya konsep dunia paralel:
1. Infinite Universe
Dalam teori ini, para ilmuwan tidak dapat memastikan seperti apa ruang-waktu di alam semesta ini, namun berasumsi bahwa ruang-waktu di alam semesta ini datar dan luasnya tidak terbatas.
Baca juga : Peneliti University of Michigan Gunakan AI untuk Terjemahkan Gonggongan Anjing
Namun, jika ruang waktu dapat bertahan selamanya, itu berarti ruang waktu dapat terulang kembali pada suatu saat, karena jumlah partikel terbatas yang dapat ditempatkan dalam ruang waktu tersebut.
2. Bubble Universe
Teori ini dikemukakan oleh seorang kosmolog bernama Alexander Vilenkin dari Universitas Tufts. Ia menjelaskan beberapa wilayah ruang waktu menggembung dan menjadi lebih besar, sehingga memungkinkan kita melihat ruang-waktu secara keseluruhan.
Baca juga : Prof Dadang Juandi: Tingkatkan Peran Meta-Analisis dalam Evaluasi dan Pengembangan Pembelajaran Matematika
Dalam teori ini, alam semesta "lain" mempunyai hukum fisika yang sangat berbeda dengan alam semesta ini. Karena keduanya tidak saling terhubung.
4. Mathematical Universe
Teori ini mencatat bahwa ada struktur matematika yang dapat berubah tergantung di mana seseorang berada. Teori Mathematical Universe dikemukakan pada 2012 oleh Max Tegmark dari Massachusetts Institute of Technology.
5. Parallel Universe
Teori ini merupakan teori yang paling banyak dibicarakan mengenai konsep multiverse, karena menyatakan kehidupan manusia dapat terjadi baik di alam semesta ini maupun di alam semesta lain secara bersamaan.
Terlebih lagi, para ahli kuantum percaya bahwa alam semesta paralel atau dunia lain di alam semesta ini muncul setiap detik. Namun, masing-masing alam semesta ini tidak menyadari keberadaan alam semesta lainnya dan tidak dapat memastikan alam semesta mana yang "nyata".
Tim ilmuwan NASA pernah melakukan percobaan pada Mei 2020 di Antartika untuk mencari bukti keberadaan dunia paralel. Di dunia tersebut, hukum fisika bertentangan dengan hukum fisika di bumi.
Kemudian tim peneliti NASA menemukan partikel yang mungkin berasal dari dunia paralel melalui eksperimen yang mendeteksi sinar kosmik.
Studi tersebut dilakukan ilmuwan NASA yang menerbangkan alat bernama Antartic Impulsive Transient Antenna (ANITA) ke langit Antartika dengan balon udara. Perangkat tersebut kemudian bergerak secara konstan dan menemukan angin yang membawa partikel berenergi tinggi dari luar angkasa.
NASA menyebutkan partikel berenergi rendah dan bermassa mendekati nol sebenarnya dapat melakukan perjalanan melalui atmosfer dan mencapai bumi. Secara ilmiah, partikel berenergi tinggi tidak dapat melewati atmosfer karena dihentikan oleh partikel di atas bumi.
Artinya partikel berenergi tinggi hanya dapat dideteksi dari luar angkasa menuju Bumi. Namun, tim ilmuwan NASA berhasil mendeteksi partikel berat bernama neutrinos yang sebenarnya bergerak dari Bumi ke luar angkasa.
Temuan ini mungkin mendukung keberadaan dunia paralel. Hal itu karena partikel-partikel tersebut bergerak melakukan perjalanan mundur yang berlawanan arah terhadap waktu.
Selain itu, beberapa ilmuwan sedang mempertimbangkan kemungkinan adanha multiverse yang terdiri dari banyak alam semesta berbeda dengan potensi sifat fisik yang berbeda pula.
Konsep ini menarik karena dapat menjelaskan beberapa anomali fisika dan kosmologi yang sulit dijelaskan dengan satu model alam semesta.
Meskipun konsep dunia paralel masih berada dalam ranah spekulasi dan teori, penelitian terus mencari bukti empiris untuk mendukung atau mengesampingkan keberadaan dunia paralel.
Seiring dengan terus berkembangnya teknologi dan pemahaman ilmiah, mungkin suatu hari nanti kita akan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep menarik ini. (Z-1)
Para peneliti dari University of Wisconsin-Madison, AS, melakukan sebuah pengamatan dengan upaya agar menemukan cara untuk membuat sebuah es krim dapat bertahan dalam bentuknya lebih lama.
PARA peneliti dari University of Michigan menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menerjemahkan dan memahami apa yang disampaikan oleh gonggongan anjing.
Thermo Fisher Scientific Day digelar untuk mendiskusikan peluang kemajuan ilmu pengetahuan dalam bidang perubahan iklim, transformasi layanan kesehatan, dan solusi berkelanjutan.
Prof. Raymond meraih peringkat 3 untuk bidang farmasi sekaligus peringkat 18 pada bidang kedokteran dan kesehatan di Indonesia.
Sebuah studi baru menunjukkan lebah bumblebee dapat bertahan hidup dalam air selama beberapa hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved