Akses Terputus Akibat Banjir Sulawesi Selatan, Tim SAR Gabungan Bangun Jembatan Darurat

HINGGA hari ketujuh pasca banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, yang menyebabkan belasan korban jiwa, tim sar gabungan terus berupaya melakukan evakuasi terhadap warga Latimojong yang masih terisolir. Untuk memudahkan para pengungsi dan distribusi logistik, tim SAR gabungan dari Basarnas, SAR Marinir, Potensi SAR, serta masyarakat setempat bahu membahu membuat jembatan penyeberangan darurat di Sungai Kadundung tersebut.

Desa Kadundung, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulsel, menjadi saksi bisu dari kekuatan alam yang meluluhlantakkan jembatan sepanjang 50 meter, sehingga warga terisolir dan terpaksa harus menyeberangi sungai deras. Mereka membuat jembatan darurat dari barang kayu besar yang terbawa banjir bandang, kemudian disambung hingga mencapai pinggiran sungai.

Menurut Jumardin, salah seorang pengungsi dari Desa Ranteballa, Kecamatan Latimojong, bahwa hingga saat ini akses jalan lumpuh total akibat tertimbun longsor, sehingga warga terpaksa mengungsi. Dirinya mengaku bahwa saat ini warga sangat membutuhkan pasokan makanan, karena suplai makanan masih minim.

Sementara itu, Kepala Operasi Basarnas Sulsel Andi Sultan mengatakan, proses evakuasi masih terus dilakukan di wilayah terisolir, dan saat ini mereka telah berhasil membuat jembatan penyeberangan darurat untuk para pengungsi di Kecamatan Latimojong. Hal ini dilakukan karena hingga saat ini akses jalan masih terputus, serta adanya jembatan ikut tersapu banjir.

Dari data BNPB Posko Induk Bencana Luwu, disebutkan bahwa masih ada 10 desa di Kecamatan Latimojong yang terisolir, serta satu lainnya berada di Kecamatan Suli Barat. (Z-10)